Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131659
Title: Kajian indeks massa tubuh wanita dewasa melalui pengukuran langsung dan telepon di Kotamadya Bogor
Authors: Hardinsyah
Effendi, Yekti Hartati
Haeriyah, Nurhayati
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT) dari berat badan dan tinggi badan yang dilaporkan melalui telepon dengan IMT yang dihasilkan dari berat badan dan tinggi badan yang diukur langsung oleh peneliti; mengetahui persepsi responden tentang ukuran tubuh responden (gemuk, normal, dan kurus); serta mengetahui mulai terjadi- nya perubahan berat badan responden. Penelitian ini dilaksanakan di Kotamadya Bogor, dari bulan Februari hingga Mei 1997. Data primer yang dikumpulkan yaitu perubahan berat badan, ukuran tubuh (gemuk, normal dan kurus) menurut responden, dan data berat badan, tinggi badan yang diambil dengan dua cara yaitu melalui telepon dan diukur langsung. Data sekunder tentang keadaan Kotamadya Bogor dan jumlah sambungan telepon wilayah Kotamadya Bogor diperoleh dari Bappeda Bogor. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS PC+ Berat badan, tinggi badan dan IMT yang dilaporkan dan diukur langsung dianalisa dengan uji t berpasangan. Persepsi tentang diri responden terhadap ukuran tubuh (gemuk, normal dan kurus) dibandingkan dengan klasifikasi IMT untuk Indonesia menurut standar Depkes (1996). Perubahan berat badan dianalisa secara deskriptif. Berdasarkan uji t terhadap berat badan yang dilaporkan dan diukur langsung pada 35,4% responden yang gemuk menghasilkan nilai yang berbeda nyata. Lain halnya pada 64,6% responden yang tidak gemuk hasil yang di dapat tidak berbeda nyata. Hal ini berarti metode pengambilan data BB melalui telepon hanya dapat digunakan pada responden yang tidak gemuk. Ujit terhadap tinggi badan yang dilaporkan dan diukur langsung, baik pada responden gemuk dan tidak gemuk menghasilkan nilai yang berbeda nyata. Hal ini berarti tinggi badan yang dilaporkan melalui telepon tidak dapat digunakan untuk menunjukkan tinggi badan yang diukur langsung. Metode pengambilan data berat badan dan tinggi badan yang dilaporkan oleh wanita dewasa di Kotamadya Bogor tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang didapat dari berat badan dan tinggi badan yang diukur langsung, karena pada uji t terhadap IMT yang diukur dan IMT yang dilaporkan pun hasilnya berbeda nyata. Sebanyak 6,2% yang menganggap dirinya kurus ternyata hanya 3,1% yang kurus. Dari 3,1% responden yang kurus terdapat 1,5% kurus tingkat ringan dan 1,5% kurus tingkat berat. Sebanyak 23,1% yang menganggap normal sebenarnya ada 61,5% dan sebanyak 70,8% yang menganggap ge- muk ternyata hanya 35,4% yang gemuk. Dari 35,4% responden yang gemuk terdapat 12,3% gemuk tingkat ringan (kegemukan) dan 23,1% gemuk tingkat berat (obesitas). Berarti responden yang menganggap dirinya gemuk ternyata jumlahnya dua kali lipat responden yang gemuk. Sebagian besar responden (58,5%), mengalami kenaikan berat badan pada usia di atas 30 tahun, dengan rata-rata kenaikan berat badan sebesar 8,1 kg, dan 21,5% mengalami kenaikan BB pada usia dibawah 30 tahun. Secara umum responden (wanita dewasa) yang mengalami kenaikan BB rata-rata sebesar 1,39 kg/tahun dengan rata-rata kenaikan pertahun terkecil 0,1 kg dan tertinggi 5,0 kg. Sebanyak 10,8% mengalami penurunan BB pada usia dibawah 30 tahun dengan rata-rata penurunan 5,9 kg. Sebanyak 6,2% mengalami penu- runan BB diatas 30 tahun, dengan rata-rata penurunan 6,3 kg.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131659
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97nha.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.