Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131657| Title: | Pyroligneous acid dari limbah tempurung kelapa sawit, Elaeis guineensis Jacq) dan pemanfaatannya pada bibit mahoni, Swietenia macrophylla King |
| Authors: | Sofyan, Kurnia Nurhayati, Tjutju Pranatalia, Desviana |
| Issue Date: | 2004 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University |
| Abstract: | Potensi limbah tempurung kelapa sawit (TKS) yang tinggi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi pyroligneous acid dan arang secara terpadu. Penggunaan TKS ini didasarkan atas sifat TKS sebagai sumber energi yang memiliki nilai kalor relatif sama dengan kayu, merupakan kelompok bahan bakar dengan kandungan kimia (selulosa, hemiselulosa dan lignin) tinggi dan ketersediaan kayu sebagai bahan baku yang umumnya digunakan semakin terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan nilai tambah limbah tempurung kelapa sawit untuk bahan baku produksi pyroligneous acid terpadu arang dan pemanfaatan pyroligneous acid sebagai komponen pertumbuhan pada bibit tanaman kehutanan yaitu mahoni (Swietenia macrophylla King). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2004 di Laboratorium Kimia dan Energi Biomassa Hasil Hutan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bogor dan kebun persemaian. Limbah tempurung kelapa sawit (TKS) yang digunakan berasal dari PTPN VIII Kertajaya, Kabupaten Lebak Banten Selatan. Proses pembuatan pyroligneous acid terpadu arang dilakukan pada tungku pengarangan tipe BA-1 berkapasitas 150kg. Parameter produksi meliputi proses dengan perlakuan suhu akhir 450°C dan 705°C, analisis hasil produksi mengacu pada standar Jepang. Parameter pengujian keefektifan pyroligneous acid meliputi persentase perubahan tinggi, diameter batang dan jumlah helai daun. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan tiga ulangan dan uji lanjut dengan uji jarak Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen pyroligneous acid pada suhu akhir 450°C dan 705°C adalah relatif sama yaitu pada kisaran 24%, hal ini disebabkan karena pada suhu diatas 500°C tidak ada lagi komponen dalam asap yang dapat terkondensasi. Rendemen arang pada suhu 450°C lebih besar (20,72%) dibandingkan rendemen arang pada suhu 705°C (11,37%) hal ini disebabkan karena pada suhu lebih dari 500°C tidak ada terjadi proses pemumian arang. Secara umum sifat dan kualitas pyroligneous acid TKS mampu memenuhi standar kualitas pyroligneous acid Jepang berdasarkan parameter keasaman, berat jenis dan kadar asam organik. Untuk parameter wama dan transparansi yang memenuhi standar tersebut dihasilkan dari distilasi TKS. Pemberian pyroligneous acid TKS dan kayu sabetan sebagai pembanding dengan konsentrasi 1% dan 2% pada media tanam, serta konsentrasi 0,6% dan 1% untuk penyemprotan tanaman mahoni secara umum mampu meningkatkan persentase tinggi serta diameter batang tanaman dan merangsang pertumbuhan tanaman mahoni lebih baik dari perlakuan kontrol. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa pengaruh pemberian jenis pyroligneous acid/cuka kayu, waktu pengamatan, dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap persentase perubahan tinggi dan diameter batang, sedangkan... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131657 |
| Appears in Collections: | UT - Forestry Products |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| E04DPR.pdf Restricted Access | Fullteks | 2.52 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.