Pengujian lapang beberapa nomor kentang (Solanum tuberosum L.) hasil silangan astarte dengan DTO28 dan selfing astarte

Abstract

Permintaan umbi kentang meningkat seirng dengan berubahnya gaya hidup masyarakat modern. Umbi kentang tidak hanya digunakan untuk konsumsi tetapi juga dalam bentuk olahan seperti pati dan kebutuhan industri alkohol. Namun peningkatan tersebut belum diikuti dengan peningkatan kuantitas maupun kualitas dari umbi tersebut. Permasalahannya sekarang adalah belum tersedianya kultivar yang sesuai dengan selera konsumen. Persilangan antar kultivar merupakan salah satu metode pemuliaan yang digunakan untuk mendapatkan bibit kentang dengan menggabungkan sifat- sifat yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keragarnan morfologi tanaman di lapang dan mendapatkan kutivar yang toleran terhadap penyakit serta berproduksi tinggi. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan IPB Pasir Sarongge- Cipanas, Jawa Barat dengan ketinggian 1 200 m di atas permukaan laut dari bulan November 1999 sampai dengan Maret 2000. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok satu faktor yaitu 2 kultivar tetua (Astarte dan DTO28), 5 klon hasil silangan (AD2, AD9, AD12, AD25, dan AD36), 4 klon hasil selfing Astarte (ASX5, ASX24, ASX26, dan ASX27), dan satu varietas kentang (Granola). Percobaan ini menggunakan 3 ulangan dengan 5 tanaman contoh tiap tanamannya sehingga jumlah tanaman yang diamati 180 tanaman. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah batang, jumlah umbi per tanaman, bobot umbi, persentase berat kering, persentase jumlah tanaman yang terserang hawar daun dan layu bakteri serta morfologi batang, daun, bunga, dan umbi. Dari hasil pengamatan menunjukkan adanya keragaman pada karakter-karakter yang diamati baik klon-klon hasil silangan maupun selfing Astarte serta Granola. Data diolah dengan menggunakan sidik ragam dan bila..dst