Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131578
Title: Hubungan karakteristik keluarga, pengasuhan dan status gizi anak umur 24-36 bulan di Desa Gunung Batu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor
Authors: Guhardja, Suprihatin
Latifah, Melly
Dewi, Ummi Utami
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik keluarga, pengasuhan dan status gizi anak umur 24-36 bulan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga (pendidikan orangtua, umur orangtua, status kerja ibu, pen- dapatan keluarga, tipe keluarga, besar keluarga dan jumlah balita) dengan pengasuhan (tugas pengasuhan, peran ayah, penanaman disiplin, praktek pemberian makan dan waktu interaksi ibu-anak), mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan status gizi anak dan mengetahui hubungan pengasuhan dengan status gizi anak. Penelitian ini dilakukan di Desa Gunungbatu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, pada bulan Oktober 1995 sampai dengan bulan Januari 1996. Contoh dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak umur 24 - 36 bulan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik keluarga, alokasi waktu ibu, pengasuhan dan tinggi badan anak balita. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistik. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Ayah contoh yang terbanyak berpendidikan 16 tahun, sedangkan ibu contoh yang terbanyak berpendidikan 12 tahun. Umur rata-rata ayah contoh adalah 33,1 tahun dengan kisaran antara 25 tahun sampai 45 tahun. Umur rata-rata ibu contoh adalah 29,7 tahun dengan kisaran antara 22 sampai 35 tahun. Seluruh ayah contoh bekerja mencari nafkah, sedangkan ibu contoh yang bekerja hanya 41,7%. Pendapatan per kapita rata-rata keluarga contoh pada bulan saat penelitian adalah Rp 120.000,00 dengan kisaran antara Rp 35.710,00 sampai Rp 325.000,00. Sejumlah 31,7% keluarga contoh merupakan keluarga inti dan 68, 38 merupakan keluarga bukan inti. Jumlah rata-rata anggota keluarga contoh adalah 4,92 jiwa dengan kisaran antara 3 jiwa sampai 8 jiwa. Jumlah balita berkisar antara 1 - 3 jiwa, dengan proporsi terbesar adalah 1 balita. Ibu merupakan pengasuh utama dari sebagian besar (86,7%) balita contoh. Selain itu nenek dan pembantu rumah tangga juga berperan sebagai pengasuh utama. Ayah berperan besar sebagai pengasuh pengganti jika pengasuh utama berhalangan. Disiplin yang paling banyak diajarkan adalah dalam hal buang air kecil dan makan, sedangkan yang paling sedikit diajarkan adalah dalam hal menetapkan jadwal bermain. Praktek pemberian makan sebagian besar dilakukan oleh ibu. Hanya separuh ibu contoh yang melakukan pengaturan menu khusus untuk balita contoh. Waktu terbanyak yang digunakan ibu untuk berinteraksi dengan balita contoh berturut-turut adalah untuk tidur bersama, bermain bersama, keluar rumah dan memberi makan. Sebagian besar (73,3%) balita contoh berstatus gizi baik. Hanya 8, 5% balita contoh yang berstatus gizi kurang. Tidak terdapat balita contoh berstatus gizi buruk. Ada hubungan antara karakteristik keluarga, pengasuhan dan status gizi anak balita. Semakin tinggi penanaman disiplin, semakin baik praktek pemberian makan dan semakin banyak waktu interaksi ibu-anak maka status gizi anak semakin baik.. Semakin tinggi pendapatan, status gizi anak semakin baik. Semakin tinggi pendidikan ibu dan semakin tua umur ayah, penanaman disiplin semakin tinggi. Pada keluarga inti penanaman disiplin lebih tinggi. Semakin tinggi pendapatan, praktek pemberian makan semakin baik. Semakin tua umur ibu dan semakin tinggi pendapatan, waktu interaksi ibu-anak semakin banyak. Pada keluarga inti, waktu interaksi ibu-anak lebih banyak. Semakin tinggi pendidikan ibu dan semakin banyak jumlah balita, dengan adanya bantuan dari keluarga luas maka ibu semakin baik menjalankan tugas pengasuhan. Semakin tinggi pendidikan ayah, peran ayah dalam pengasuhan semakin tinggi. Semakin besar jumlah anggota keluarga, peran ayah dalam pengasuhan semakin rendah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131578
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97uud.pdf
  Restricted Access
Fulltext10.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.