Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131487Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Wirawan, Baran | - |
| dc.contributor.author | Wahidah, Sitti | - |
| dc.date.accessioned | 2023-11-09T07:32:53Z | - |
| dc.date.available | 2023-11-09T07:32:53Z | - |
| dc.date.issued | 1997 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131487 | - |
| dc.description.abstract | Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usahatani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dan berproduksi dengan baik. Benih yang jelek akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya tidak normal sehingga memberikan hasil yang kurang memuaskan. Usaha mempercepat pembungaan dengan waktu berbunga yang serempak dan persentase pembentukan buah yang tinggi penting artinya untuk mendapatkan jumlah benih yang banyak dan bermutu. Vernalisasi dan pemberian giberelin merupakan ca- ra yang banyak dilakukan untuk mempercepat pembungaan dan memberikan hasil yang memuaskan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi-bagi (Split-Split Plot De- sign). Faktor pertama adalah varietas (V) sebagai petak utama yang terdiri dari dua taraf yaitu varietas lokal (V₁) dan varietas impor(V2). Faktor kedua adalah pemberian giberelin(G) sebagai anak petak yang terdiri dari dua taraf yaitu tanpa diberi giberelin (Go) dan diberi giberelin(G₁). Sedangkan faktor ketiga adalah perlakuan vernalisasi (T) sebagai anak-anak petak yang terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa vernalisasi (Ve), vernalisasi 5 hari (V₁) dan vernalisasi 10 hari (V2). Respon tanaman sawi terhadap perlakuan vernalisasi bersifat kuantitatif yaitu mempercepat terjadinya pembungaan, karena tanaman yang tidak divernalisasi pun dapat berbunga. Pembungaan pada tanaman yang divernalisasi terjadi lebih awal dan menyebabkan kurang tersedianya waktu untuk pemanfaatan sumber daya yang akan dialokasikan ke dalam benih sehingga jumlah bunga dan jumlah polong yang dihasil- kan lebih sedikit dan mengakibatkan hasil per tanaman rendah. Pada tanaman yang tidak divernalisasi cukup tersedia waktu untuk mempersiapkan produksi benih dan memberikan hasil yang lebih tinggi. Efektifitas pemberian giberelin tergantung pada beberapa faktor antara lain kul- tivar, konsentrasi yang diberikan, jumlah pemberian, cara dan waktu pemberian, serta kondisi lingkungan saat aplikasi. Pemberian giberelin pada tanaman umur 3 MST dengan tujuan untuk inisiasi pembungaan terlambat dilakukan, karena pada umur 3 MST pada tanaman yang divernalisasi 5 hari telah ada yang berbunga. Pemberian giberelin tidak memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkat- kan mutu benih baik pada varietas lokal maupun varietas impor sehingga hal ini tidak disarankan penggunaannya dalam produksi benih. Perlakuan vernalisasi pada tanaman sawi terutama pada varietas lokal dalam rangka memproduksi benih tidak diperlukan karena umumnya dapat berbunga di Indonesia. Perlakuan vernalisasi hanya efektif untuk varietas-varietas impor yang sulit berbunga di Indonesia dan membutuhkan suhu rendah untuk pembungaan. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Agribisnis - Vegetable | id |
| dc.title | Pengaruh perlakuan vernalisasi dan pemberian giberelin terhadap produksi dan viabilitas benih sawi (brassica juncea L.) | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | vernalisasi | id |
| dc.subject.keyword | giberelin | id |
| dc.subject.keyword | viabilitas | id |
| Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| A97swa2.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.58 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.