Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131229Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Rachmina, Dwi | - |
| dc.contributor.author | Budiarti, Nur Hutami | - |
| dc.date.accessioned | 2023-11-08T08:45:03Z | - |
| dc.date.available | 2023-11-08T08:45:03Z | - |
| dc.date.issued | 2012 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131229 | - |
| dc.description.abstract | Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia, hal ini menyebabkan kebutuhan beras nasional terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Konsumsi beras masyarakat Indonesia telah mencapai 139 kilogram per kapita (BPS, 2011). Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras nasional, salah satunya melalui revolusi hijau, suatu program terkait mekanisasi pertanian, penggunaan bibit unggul, pupuk kimia serta pestisida dengan dosis tinggi dalam upaya mencapai swasembada pangan. Namun, saat ini disadari bahwa revolusi hijau banyak menimbulkan dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan. Hal ini mendorong dikembangkannya sistem pertanian yang selaras dengan alam dan aman bagi makhluk hidup. Menurut Simbolon (2003), pertanian berkelanjutan dapat diterapkan melalui berbagai metoda, termasuk metoda pertanian organik dan pertanian dengan pemberian bahan organik serta input kimia minimum (semiorganik). Kelompok Tani (Poktan) Dramaga Tani adalah salah satu produsen padi sehat di Desa Cisalada, Kabupaten Bogor, yang telah membudidayakan padi dengan metode pertanian semi-organik sejak tahun 2007. Namun Poktan Dramaga tani menghadapi berbagai permasalahan dalam pengembangan usahanya, baik di bidang permodalan, pemasaran, serta organisasi. Keterbatasan kemampuan permodalan mendorong petani untuk meminjam dkepada tengkulak, sehingga untuk membayar pinjamannya petani harus menjual hasil produksi kepada tengkulak. Belum adanya sistem pencatatan dan pembagian tugas diantara anggota juga menjadi faktor penghambat perkembangan poktan. Semakin meningkatnya tingkat persaingan diantara produsen beras sehat menjadi ancaman bagi usaha Poktan Dramaga Tani. Di sisi lain beras sehat memiliki peluang pasar yang besar seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan kesadaran terhadap kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, Poktan Dramaga Tani harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh Poktan Dramaga Tani dalam merumuskan strategi pengembangan usaha. Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis formulasi strategi. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2012. Responden pada penelitian ini adalah pihak internal maupun eksternal poktan yang berkompeten dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pada penelitian, khususnya para pengambil keputusan dalam Poktan Dramaga Tani, yaitu ketua, sekretaris dan bendahara. Alat bantu analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan matriks EFE untuk analisis lingkungan perusahaan, matriks IE untuk memetakan posisi perusahaan, matriks SWOT untuk merumuskan strategi, dan matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi. Berdasarkan analisis lingkungan internal, kekuatan yang dimiliki oleh Poktan Dramaga Tani adalah ketua yang berpengalaman, berwibawa, memiliki keinginan untuk maju, dapat dipercaya dan memiliki banyak relasi, produktivitas yang tinggi, ketersediaan pasokan pupuk organik, kemampuan mengelola saluran irigasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan air sepanjang musim, dan melakukan upaya pengembangan melalui studi banding, penyuluhan dan diskusi kelompok secara rutin. Sedangkan kelemahan Poktan Dramaga Tani adalah belum melakukan pencatatan usaha dan produksi, belum memiliki SOP dan pembagian tugas, kurangnya semangat dan inisiatif anggota untuk mengembangkan usaha, belum memiliki pembukuan keuangan, keterbatasan permodalan poktan, poktan belum mampu menghasilkan produk berupa beras, keterikatan pemasaran pada tengkulak karena adanya hutang, kegiatan usaha belum berorientasi pasar dan jumlah traktor yang kurang memadai. Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang dari usaha beras sehat Poktan Dramaga Tani adalah peningkatan daya beli masyarakat, pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, tingginya permintaan beras sehat organik, ketersediaan sumber air dari mata air kaki gunung salak, akses jalan menuju sawah dapat dilalui kendaraan roda empat dan dekat jalur distribusi, ketersediaan sumber permodalan, input dan penyuluhan dari pemerintah, adanya program “Go Organik” dari pemerintah, berkembangnya teknologi pembuatan pupuk organik cair yang sederhana, serta kelancaran komunikasi karena perkembangan teknologi informasi. Sedangkan ancaman yang dihadapi oleh Poktan Dramaga Tani diantaranya adalah perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan serangan hama, terdapat delapan gapoktan yang bersaing menghasilkan padi sehat di Kabupaten Bogor, pesaing yang dapat menghasilkan produk berupa beras, serta tengkulak yang memiliki kekuatan tawar yang tinggi dalam penentuan harga. Hasil matriks IE memposisikan Poktan Dramaga Tani pada sel V yaitu pada daerah jaga dan pelihara, dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi, yang melalui analisis QSPM diperoleh prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh Poktan Dramaga Tani adalah (1) Mengolah lebih lanjut hasil produksi menjadi beras untuk memenuhi peluang permintaan pasar terhadap beras sehat, meningkatkan daya saing hasil produksi serta meningkatkan pendapatan petani, (2) Meningkatkan kemampuan entrepreneurship anggota poktan untuk meningkatkan inisiatif dan semangat anggota dalam mengembangkan usaha, (3) Menjalin kerjasama pemasaran dengan distributor yang khusus menangani produk organik untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk dan meningkatkan daya saing produk, (4) Memanfaatkan perkembangan teknologi pembuatan pupuk organik cair untuk meningkatkan produksi dalam meraih adanya peningkatan peluang pasar terhadap produk organik, (5) Meningkatkan upaya pemasaran produk untuk meningkatkan pangsa pasar, (6) Meningkatkan produksi melalui upaya sanitasi lingkungan, yaitu dengan segera menghilangkan tanda-tanda hama yang muncul di lahan, (7) Melakukan tata organisasi Poktan Dramaga Tani untuk memaksimalkan berjalannya setiap fungsi bisnis dalam usaha poktan. Poktan Dramaga Tani diharapkan dapat melakukan terobosan-terobosan yang bersifat positif di luar rutinitas sehari-hari dalam rangka melakukan pengembangan usaha baik berupa penetrasi pasar maupun pengembangan produk untuk dapat meraih tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Economics and Development Studies - Agribusiness | id |
| dc.title | Strategi pengembangan usaha beras sehat pada Kelompok Tani Dramaga Tani, Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Organic rice | id |
| dc.subject.keyword | Farmer group | id |
| dc.subject.keyword | Business development strategy | id |
| Appears in Collections: | UT - Agribusiness | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| H12nhb.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.36 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.