Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131197
Title: Respon tanaman caisim [Brassica chinensis] terhadap aplikasi pupuk NPK (16-20-29) di dataran tinggi
Authors: Agusta, Herdhata
Handoyo, Gani Cahyono
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pupuk NPK (16-20-29) pada tanaman caisim dan mengetahui dosis minimum dan optimum pupuk NPK (16-20-29). Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Desember 2007 yang berlokasi di kebun percobaan Pasir Sarongge, Kabupaten Cianjur dan laboratorium Ekofisiologi Faperta, IPB. Penelitian ini menggunakan bahan tanaman caisim varietas Christina. Model rancangan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor. Perlakuan terdiri atas satu faktor yaitu dosis pupuk, dengan 10 taraf perlakuan yaitu pupuk NPK (16-20-29) dosis 0, 5.625, 11.125, 16.875, 22.5, 33.75, 45, 67.5 kg/ha dan dua pupuk pembanding Hyponex Hijau dan Gandasil D dosis 4.5 kg/ha. Percobaan diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 40 satuan percobaan. Aplikasi pupuk pada 6, 15 dan 31 HST dengan volume semprot 500 l/ha. Aplikasi pemupukan pupuk NPK (16-20-29) tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, indeks luas daun, bobot basah tajuk dan akar sampel, serta bobot panen ubinan. Bobot kering tajuk dan bobot kering akar berbeda nyata dimana bobot kering tajuk tertinggi pada dosis pupuk NPK (16-20-29) 33.75 kg/ha sedangkan bobot kering akar tertinggi pada dosis 5.625 kg/ha. Aplikasi pupuk daun dosis 22.5 kg/ha dan 33.75 kg/ha (konsentrasi 15 g/l dan 20 g/l) memberikan hasil yang mendekati atau lebih tinggi pada setiap peubah yang diamati daripada pupuk pembandingnya. Dosis pupuk NPK (16-20-29) 22.5 kg/ha menghasilkan panen tertinggi yaitu 7.26 ton/ha. Dosis optimum pupuk NPK (16-20-29) berdasarkan hasil panen adalah 46.75 kg/ha, sedangkan dosis optimum yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi yaitu berdasarkan B/C ratio adalah 28.125 kg/ha dan dosis minimum pada B/C ratio 1 atau Break Event Point (BEP) adalah 3.559 kg/ha.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131197
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A10gch.pdf
  Restricted Access
Fulltext17.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.