Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131096
Title: Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih (Studi Kasus PT Nusantara Jamur Cimanggu, Bogor, Jawa Barat)
Authors: Nurhayati, Popong
Anzarus, Oski
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Sektor pertanian di Indonesia sangat berperan penting dan merupakan tulang punggung bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan pertanian di Indonesia terus memberikan sumbangan bagi pembangunan nasional. Sektor pertanian mencakup subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya. Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor yang saat ini tengah dikembangkan. Subsektor hortikultura terdiri dari komoditas sayur – sayuran, buah – buahan, tanaman bunga, tanaman hias dan tanaman obat. Subsektor hortikultura yang merupakan komoditas sayuran salah satunya adalah jamur. Terdapat dua macam jamur, ada yang menguntungkan dan ada jamur yang merugikan. Salah satu jamur yang menguntungkan adalah jamur tiram karena dapat dikonsumsi, memiliki nilai ekonomi, dan cocok untuk dibudidayakan di sebagian besar wilayah Indonesia yang bersuhu hangat. Jamur tiram merupakan jamur yang umumnya hidup dan tumbuh pada kayu yang sudah lapuk atau serbuk kayu. Jamur ini merupakan jamur yang aman untuk dikonsumsi dan memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat. PT Nusantara Jamur merupakan perusahaan budidaya jamur tiram yang memproduksi dan menjual jamur tiram segar. Dalam usahanya, perusahaan memiliki beberapa kendala diantaranya, jumlah produksi yang belum maksimal dan modal usaha yang kecil. Hal tersebut tentu menjadi kendala bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan bersaing dengan perusahaan sejenis yang sudah ada terlebih dahulu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT Nusantara Jamur, merumuskan alternatif strategi pengembangan dari hasil analisis eksternal dan internal perusahaan tersebut yang sesuai dengan PT Nusantara Jamur dan menetapkan strategi utama yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Nusantara Jamur merupakan perusahaan yang baru memulai usahanya dan membutuhkan suatu strategi pengembangan dalam menjalankan usahanya serta untuk menghadapi persaingan dalam industri jamur yang semakin kompetitif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi atau pengamatan secara langsung, wawancara, dan diskusi dengan berbagai pihak, responden yang menjadi sumber data primer adalah pemilik sekaligus manager dan karyawan pada PT. Nusantara Jamur. sedangkan data sekunder diperoleh dari pustaka, literatur, Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, internet dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factors Evaluation) dan EFE (External Factors Evaluation), analisis IE (Internal-Eksternal), analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) serta QSPM. (Quantitative Strategic Planning Matrix) Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan matrik IFE diketahui kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah (1) adanya pengawasan dan pengendalian terhadap bahan baku dan produk akhir yang menyeluruh (2) mampu memproduksi bibit jamur tiram sendiri (3) keadaan keuangan cukup baik (4) pelaksanaan manajemen cukup baik (5) perusahaan memiliki konsumen tetap (6) harga produk bersaing (7) cukup baik dalam melakukan promosi (8) perusahaan sudah melakukan penelitian sendiri (9) adanya kerjasama dengan instansi pemerintah dalam melakukan penelitian dan pengembangan (10) tenaga kerja yang terampil (11) loyalitas karyawan cukup baik. Kelemahan yang dimiliki perusahaan yaitu (1) teknologi yang dimiliki masih sederhana atau tradisional (2) kapasitas produksi belum memenuhi permintaan (3) sistem keuangan dan administrasi masih dilakukan secara sederhana (4) modal terbatas (5) adanya rangkap jabatan (6) pengambilan keputusan didominasi oleh pimpinan (7) tidak adanya budaya atau nilai-nilai positif yang ditanamkan di dalam perusahaan (8) penjualan jamur masih tergantung pada tengkulak, belum memiliki pasar yang luas (9) perusahaan belum memiliki sarana transportasi untuk pengiriman produk (10) belum memiliki divisi khusus dalam penelitian dan pengembangan (11) belum adanya divisi khusus SDM yang bertanggung jawab dalam membina dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja. Berdasarkan analisis matrik EFE diketahui bahwa peluang yang dimiliki oleh perusahaan adalah (1) adanya program Penggerak Membangun Desa yang diperintahkan oleh pemerintah pusat untuk pemerintah daerah (2) peningkatan PDRB kota Bogor (3) peningkatan permintaan jamur tiram (4) meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur (5) tren pola hidup sehat (6) adanya perkembangan teknologi yang cepat dalam bidang produksi, informasi, komunikasi dan transportasi (7) pemerintah mengarahkan industri jamur untuk ketahanan pangan dan pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan (8) kekuatan tawar menawar pemasok terhadap perusahaan tergolong lemah (9) jumlah pemasok bahan baku banyak. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah (1) isu peningkatan harga BBM (2) harga bahan baku meningkat (3) daya tawar menawar pembeli relatif kuat (4) ancaman masuknya pendatang baru relatif besar (5) meningkatnya persaingan dalam industri jamur. Berdasarkan hasil analisis matrik IFE dan EFE diketahui bahwa perusahaan berada pada kuadran V. Perusahaan yang tergolong ke dalam kuadran V dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara (Hold and Maintain). Strategi yang banyak dilakukan dalam kuadran ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil analisis matrik SWOT diperoleh empat alternatif strategi, yaitu strategi S-O : (1) peningkatan produksi jamur tiram dan penetrasi pasar. Strategi S-T : (1) melakukan diferensiasi dan diversifikasi produk (2) kerjasama kemitraan. Strategi W-O : (1) menambah modal perusahaan. Strategi W-T : (1) penghematan melalui efisiensi biaya total dalam menghadapi ancaman. Berdasarkan hasil analisis matrik QSPM, diperoleh prioritas strategi yang dapat dijalankan oleh PT Nusantara Jamur adalah : (1) meningkatkan produksi jamur tiram dan penetrasi pasar, (2) menambah modal perusahaan, (3) penghematan melalui efisiensi biaya total dalam menghadapi ancaman, (4) kerjasama kemitraan dan (5) melakukan diferensiasi dan diversifikasi produk.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131096
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H12oan.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.