Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131040
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorOktaviani, Rina-
dc.contributor.authorNugraha, Aditya Septian-
dc.date.accessioned2023-11-07T07:54:22Z-
dc.date.available2023-11-07T07:54:22Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131040-
dc.description.abstractKrisis finansial global ini membuat Indonesia mengalami masalah ketersediaan modal yang terbatas dan hal ini menjadi salah satu hambatan utama untuk melaksanakan pembangunannya. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan meningkatkan investasi dengan jumlah yang besar dalam investasi sektor riil, seperti investasi di bidang infrastruktur dan investasi di penyediaan energi. Peningkatan jumlah investasi memerlukan tambahan modal yang besar, sehingga pemerintah menerbitkan obligasi sebagai instrumen utama untuk menghimpun dana dari pihak ketiga. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh dari obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan bahwa dana pemerintah dari obligasi dialokasikan untuk membangun investasi sektor riil dan bagaimana peningkatan beban utang sebagai hasil dari penerbitan obligasi dapat mempengaruhi keleluasaan anggaran. Model awal pada penelitian mengenai pengaruh obligasi terhadap pertumbuhan sektor riil adalah model VAR, apabila dalam model ini terdapat kointegrasi antar variabelnya maka modelnya berkembang menjadi model VECM dengan variabel Indeks Industrial Production (IP) sebagai variabel endogen utama.Variabel yang digunakan adalah outstanding obligasi pemerintah, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, SBI, Suku Bunga Deposito, dan IP. Hasil estimasi VECM menunjukkan bahwa pada jangka pendek variabel yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan produksi (indeks industrial production) adalah Obligasi Pemerintah, Money Supply, Inflasi, SBI, dan Suku Bunga Deposito.Sedangkan untuk pengaruh jangka panjang, ada tiga variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap IP.Ketiga variabel tersebut adalah SBI, Inflasi, dan Suku Bunga Deposito. Model untuk penelitian mengenai kesinambungan fiskal dan keleluasaan anggaran menggunakan model VEC-bivarian yang menganalisis mengenai hubungan jangka panjang antara pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Hasil VEC bivarian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang defisit pemerintah akan semakin besar. Peningkatan defisit ini ditunjukkan dengan adanya koefisien kointegrasi sebesar 0,87, sehingga apabila pengeluaran pemerintah naik sebesar 1 persen maka penerimaan pemerintah hanya naik 0,87 persen. Model VEC bivarian juga digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara utang pemerintah dengan PDB. Hasil untuk analisis antara utang utang pemerintah dan PDB menunjukkan adanya kointegrasi sebesar 0,67. Nilai koefisien sebesar 0,67 ini dapat diintrepretasikan sebagai elastisitas PDB terhadap Utang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Economics and Development Studiesid
dc.titlePengaruh Perkembangan Obligasi Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordObligasiid
dc.subject.keywordModelVECMMid
dc.subject.keywordModel VARid
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H12asn.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.