Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130974
Title: Penilalan Kualitas Perairan dan Studi Kelayakan Budidaya Rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii di Beberapa Pulau di Kepulauan Seribu Teluk Jakarta
Authors: Pratono, Tri
Kawaroe, Mujizat
Yusron, Mohamad
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi perairan secara fisika dan kimia di lokasi budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu, dalam upaya mendukung kesuksesan dan keberlanjutan kegiatan yang telah dirintis sejak tahun 1968 (Sulistijo, 1996). Selain itu, berkenaan dengan penurunan kualitas bahkan kematian rumput laut di beberapa lokasi budidaya di Kepulauan Seribu, tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kelayakan lokasi budidaya rumput laut yang mengalami kegagalan dan yang berhasil. Kegiatan pengambilan data dilakukan pada dua waktu yang berbeda yaitu bulan Oktober 2003 , mewakili peralihan musim Timur-Barat dan bulan April 2004, mewakili musim peralihan Barat-Timur. Lokasi stasiun penelitian bertempat di beberapa pulau di Kepulauan Seribu yang mengacu pada kondisi budidaya rumput laut yang ada/pernah ada di pulau tersebut, Bongkok (Stasiun 3). Pulau yaitu Pulau Pari (Stasiun 1), Pulau Air (Stasiun 2), Pulau Karang Karang Congkak (Stasiun 4), dan Pulau Panggang (Stasiun 5). Data parameter fisika-kimia yang diukur secara in situ adalah suhu, kecepatan arus, kecerahan, jenis substrat dan kedalaman, pH, salinitas, oksigen terlarut, dan sulfida. Air laut contoh diambil dari tiap stasiun penelitian untuk dianalisa kandungan nitrat, fosfat dan kebutuhan oksigen blokimianya di Laboratorium Oseanografi Kimia, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Selain parameter fisika-kimia, data dan informasi tambahan mengenai kondisi lokasi budidaya rumput laut diperoleh melalui wawancara dengan petani rumput laut setempat. Penilaian kualitas perairan lokasi budidaya rumput laut dilakukan dengan membandingkan pustaka, dan Ketentuan Pemerintah data parameter fisika-kimia terukur terhadap berbagai Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Studi kelayakan dan Keputusan Menteri Negara lokasi budidaya rumput laut dilakukan dengan melakukan penilaian yang didasarkan pada metode skoring dari Departemen Kelautan dan Perikanan (2002). Suhu perairan yang terukur adalah berkisar antara 29-31 °C (Oktober 2003) dan 28-32 °C April 2004). Dari nilai suhu yang terukur tersebut hanya nilai suhu dari Stasiun 1 (Pulau Pari) yang termasuk ke dalam rentang optimum yaitu 22,8-29,2 °C (Ohno dan Orosco in (Neish, 2003). Nilai kecepatan arus yang terukur tergolong kecil yaitu 4-10 cm/detik (Oktober 2003) dan 4,8-6,8 cm/detik. Nilai-nilai tersebut tidak termasuk ke dalam rentang yang baik untuk pertumbuhan rumput laut yaitu 20-40 meter/menit (Aslan, 1998). Kecerahan yang terukur di Stasiun 1,2,3 dan 4 adalah 100 %, sedangkan Stasiun 5 (Pulau Panggang) mempunyai nilai kecerahan 37,5 %. Hal ini diduga disebabkan oleh pengaruh masyarakat yang hidup di pulau tersebut. Pasir berbutir kasar (coarse) yang bercampur karang mati (rubble) adalah jenis substrat yang terdapat di Stasiun 1, 3 dan 4. sedangkan Stasiun 2 dan 5 memiliki jenis substrat yang berbeda, hariya pasir. Salinitas yang terukur di kedua waktu pengambilan data berkisar antara 30-33 %, dengan nilai maksimum terdapat di Stasiun 1 (Pulau Pari). Nilai yang terukur tersebut termasuk yang baik untuk lokasi budidaya rumput laut Euchema dan Kappaphycus (Neish, 2003)…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130974
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C05myu.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.