Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130960
Title: Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pular Weh, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam
Authors: Zamani, Neviaty P.
Iskandar, Budhi Hascaryo
Anggoro, Aji Wahyu
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Ekosistem Terumbu karang di perairan Pulau Weh telah banyak memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Namun demikian sejalan dengan majunya peradaban manusia, ekosistem ini mengalami tekanan ekologis yang cukup kuat akibat pemanfaatan yang berlebihan dan pengelolaan yang tidak ramah lingkungan, sehingga tanpa disadari kondisi ekosistem ini semakin lama semakin menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik terumbu karang di perairan sekitar Pulau Weh, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam untuk kemudian informasi yang didapat digunakan sebagai informasi awal pengelolaan kondisi ekosistem terumbu karang di daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juli sampai dengan 29 Juli 2004 di perairan Pulau Weh, Kota Sabang. Lokasi penelitian meliputi daerah barat, timur dan utara dari pulau utama, Pulau Weh, Pengamatan habitat dasar penyusun ekosistem terumbu karang menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) dengan tipe substrat daner dicatat menggunakan bentuk pertumbuhan (lifeform) karang. Parameter fisika-kimia perairan yang diukur di lokasi penelitian meliputi: suhu, salinitas, TSS (Total Suspended Solid), kecerahan, kecepatan dan arah arus, dan derajat keasaman (pH) dan kesemuanya berada dalam kisaran optimum pertumbuhan biota karang. Bila dilihat secara umum penutupan karang batu pada kedalaman 3 meter: memiliki kondisi penutupan yang relatif baik, dimana pada daerah pengamatan Timur Pulau Weh, memiliki kondisi penutupan yang lebih baik dibandingkan dua daerah pengamatan yang lain yaitu utara dan barat. Kondisi daerah timur yang kurang mendapat pengaruh kegiatan manusia merupakan faktor utama yang mendukung tingginya pertumbuhan karang batu di daerah ini. Pada kedalaman 10 meter kondisi penutupan karang batu tergolong baik dengan penutupan karang pada bagian timur pulau menempati urutan pertama terbaik dilanjutkan dengan bagian utara dan bagian barat. Secara umum penyebab terjadinya kondisi ini tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi pada kedalaman 3 meter. Kestabilan komunitas pada kedalaman 3 dan 10 meter dapat dilihat dari nilai indeks keanekaragaman yang rata-rata rendah, indeks keseragaman yang tinggi, dan indeks dominansi yang rendah, yang menunjukkan komunitas yang stabil dengan tidak ada lifeform yang mendominasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130960
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C05awa.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.