Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130896
Title: Modulus Geser Laminated Veneer Lumber (LVL)
Authors: Surjokusumo, M.Surjono
Muhadi
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai modulus geser LVL mengetahui nilai MOEebenarnya (true MOE) dari LVL, membandingkan nilai MOE sebenarnya antara posisi tegak (edge wise) dengan posisi baring (flat wise), dan membandingkan nilai MOEpanter dengan nilai MOEsebenarnya. Penelitian ini berdasarkan standar ASTM D-198. Metode penelitian meliputi: LVL dipotong dengan ukuran 8cm x 12cm x 160cm dan 2cm x 2cm x 30cm. Pengujian keteguhan lentur statis yaitu dengan menggunakan MPK Panter, UTM merk Shimadzu dan UTM merk Instron dengan posisi pengujian satu titik pengujian di tengah bentang (one point loading) posisi tegak (edge wise) dan posisi baring (flat wise) dengan empat bentang pengujian yang berbeda dan pengujian dengan tiga titik yang memiliki jarak bentang yang sama (third point loading) posisi tegak dan posisi baring dengan panjang bentang 150 cm. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan program Microsoft Excel dan program Minitab 13.3 Release. Nilai modulus geser posisi baring lebih besar dibandingkan posisi tegak. Berdasarkan uji statistik (uji t) nilai modulus geser posisi tegak tidak berbeda nyata dengan posisi baring. Nilai modulus geser posisi tegak 40-100 MPa sedangkan posisi baring 40-80 MPa. Nilai MOEsebenarnya posisi tegak lebih besar dibandingkan nilai MOEsebenarnya posisi baring. Berdasarkan uji statistik (uji t) nilai MOEsebenarnya tidak berbeda nyata dengan niali MOEsebenarnya posisi baring. Nilai MOEsebenarnya posisi tegak 6000-16000 MPa dan posisi baring 7000-12000 MPa. Begitu pula halnya dengan nilai MOEinstron menunjukkan hal yang sama yaitu pada posisi baring nilai MOEnya lebih besar dibandingkan dengan posisi tegak dan uji statistik (uji t) menunjukkan nilai MOE posisi tegak tidak berbeda nyata dengan posisi baring. Nilai MOEinsatron posisi tegak 10000-16000 MPa dan posisi baring 10000-18000 MPa. Hal yang sama juga terjadi pada MOBpanier yaitu nilai MOE pada posisi baring lebih besar dibandingkan posisi tegak. Tetapi uji statistiknya (uji t) menunjukkan nilai MOE posisi tegak berbeda nyata dengan posisi baring. Nilai MOR LVL posisi tegak lebih besar dibandingkan posisi baring. Nilai MOR posisi tegak 30-50 MPa dan posisi baring 35-50 MPa. Berdasarkan uji statistic (uji t) nilai MOR posisi tegak tidak berbeda nyata dengan posisi baring. Ini berarti dalam penggunaanya LVL dapat digunakan baik pada posisi tegak maupun baring. Hubungan antara nilai MOEsebenarnya dengan nilai MOEpanter menunjukkan kurang erat sedangkan nilai MOE dengan MOR menunjukkan keeratan hubungan diantar keduanya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130896
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E05muh.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.