Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130865
Title: Efek penyutikan estrogen dan progesteron selama masa praplasentasi terhadap korelasi jumlah korpus luteum dan jumlah pada anak pada tikus putih (Rattus sp.)
Authors: Manalu, Wasmen
Satyaningtijas, Aryani S.
Diana, Ayu
Issue Date: 2000
Publisher: IPB University
Abstract: Perkembangbiakan sangat berperan penting untuk kelangsungan hidup suatu species, salah satu indikasi keberhasilannya adalah jumlah anak yang dihasilkan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, hal yang penting adalah masa kebuntingan, yang didefinisikan sebagai masa di mana di dalam uterus terdapat pertumbuhan embrio dan fetus. Selama masa kebuntingan terjadi perkembangan prenatal yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang kompleks yang berasal baik dari induk maupun dari anak itu sendiri, antara lain, hereditas, besar dan umur induk, nutrisi, jumlah anak per litter, posisi fetus di dalam kornua uteri perkembangan embrio dan endometrium sebelum implantasi serta ukuran plasenta (Toelihere, 1981). Pada periode praimplantasi terjadi proses-proses yang ditujukan untuk sinkronisasi, perkembangan embrio dan uterus sehingga memungkinkan terjadinya implantasi dan sekresi nutrisi yang cukup bagi embrio. Proses ini terutama dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron melalui perubahan rasio konsentrasinya (Martin et al., 1991). Hormon yang mempengaruhi kebuntingan adalah hormon yang berasal dari kelenjar ovarium antaralain estrogen dan progesteron. Estrogen dihasilkan oleh sel- sel granulosa folikel de Graaf, dan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan alat reproduksi dan alat kelamin sekunder. Progesteron terutama dihasilkan oleh sel lutein korpus luteum dan oleh plasenta, dan berfungsi untuk menjaga kebuntingan (Sukra dan Djuwita, 1983). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan efek penyuntikan estrogen dan progesteron selama masa praplasentasi dalam mempengaruhi lingkungan uterus sehingga dapat mempertahankan jumlah anak yang dilahirkan serta untuk mengetahui efek antagonisme dan sinergisme dari kedua hormon tersebut. Sebanyak 45 ekor tikus putih (Rattus Sp.) galur Sprague Dawley
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130865
Appears in Collections:UT - Animal Disease and Veterinary Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
B00adi.pdf
  Restricted Access
Fultext1.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.