Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130857
Title: Induksi Perakaran Cendana (Santalum Album Linn) dengan Beberapa Zat Pengatur Tumbuh Melalui Kultur Jaringan
Authors: Sandra, Edhi
Sukamto, Lazarus Agus
Fitriani, Yuli
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Cendana merupakan salah satu jenis tumbuhan asli Indonesia. Penelitian pembiakan vegetatif secara kultur jaringan merupakan salah satu upaya dalam penyelamatan keberadaan cendana di populasi alaminya, namun cara ini mempunyai kendala dalam sistem pengakarannya, sehingga memelurkan suatu formulasi khusus dalam medium seperti penambahan ZPT untuk mempercepat pertumbuhan akar. Penelitian ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan akar pada kultur cendana, mengetahui jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh yang baik untuk merangsang pertumbuhan akar, dan untuk mengetahui bagian tumbuhan yang paling baik untuk digunakan dalam merangsang pertumbuhan akar. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Treub, Puslit Biologi-LIPI selama 6,5 bulan, yaitu dari bulan Juni 2004 sampai dengan Januari 2005. Penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian. Penelitian pertama terdiri dari dua bagian, bagian pertama yaitu eksplan yang tidak disubkultur (tetap pada media perlakuan) dan bagian kedua yaitu eksplan yang disubkultur ke media tanpa penambahan ZPT. Baik bagian pertama maupun bagian kedua, eksplan yang ditanam berasal dari pucuk dan ruas. Media yang digunakan adalah MSO dengan penambahan casein enzymatic hydrolisate dan kombinasi ZPT NAA 1 mg/1 + IBA 1 mg/l, 10 mg/l, 50 mg/l, 100 mg/l, dan 150 mg/l. Pada penelitian kedua, eksplan ditambahkan glutamine sebanyak 3 g/l. ZPT yang digunakan adalah sama dengan pucuk. Peubah-peubah yang diamati adalah tinggi plantlet, jumlah daun, jumlah juga disubkultur ke media tanpa ZPT. Media yang digunakan adalah MSO tanpa NILNO3 dan casein enzymatic hydrolisate, sukrosa diganti dengan glukosa, juga penelitian pertama. Pada penelitian ketiga, eksplan tetap pada media awal (MSO). Eksplan yang digunakan pada penelitian kedua dan ketiga hanya berasal dari tunas adventif dan lateral, jumlah akar, panjang akar, pembentukan kalus persentase plantlet berakar, dan persentase plantlet hidup. Data yang disajikan dalam bentuk tabulatif dan deskriptif. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ZPT NAA dan IBA dilakukan analisis sidik ragam dengan rancangan acak lengkap dan uji tabel. Berdasarkan pengamatan visual, plantlet pada penelitian pertama berwarna kuning, sedangkan pada penelitian kedua berwarna hijau sampai hijau tua dan pada penelitian ketiga berwarna hijau muda. Absisi (gugur daun) terjadi pada penelitian pertama dan kedua terutama pada kombinasi perlakuan NAA 1 mg/l dengan IBA 1 mg/l dan 10 mg/l. Berbintiknya daun berwarna merah keunguan terjadi pada semua perlakuan pada penelitian pertama, kedua, dan ketiga. Pembesaran dan transparansi batang terjadi pada penelitian pertama, kedua, dan ketiga. Pada penelitian pertama dan kedua, pembesaran dan transparansi batang ini terjadi pada kombinasi perlakuan NAA 1 mg/l dengan IBA 50 mg/l, 100 mg/l, dan 150 mg/l. Pembentukan akar pada penelitian pertama dan kedua diawali dengan pembentukan kalus Bentuk akar pada penelitian pertama adalah akar tunjang, tetapi secara visual, akar ini tidak seperti bentuk akar biasa (hanya berbentuk primordia yang menyerupai akar tunggang). Pada penelitian kedua dan ketiga, akar yang terbentuk berupa akar adventif…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130857
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E05yfi.pdf
  Restricted Access
Fulltext6.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.