Peranan ibu rumah tangga dalam usaha warung maakan dan sumbangannya terhadap konsumsi pangan keluarga

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan dan peranan ibu dalam usaha warung makan serta alokasi waktu ibu pada keluarga pengusaha warung makan, mengetahui sumbangan pendapatan usaha warung makan terhadap pendapatan keluarga, serta mengetahui pengaruh pendapatan keluarga, alokasi waktu ibu untuk usaha dan pengetahuan gizi ibu terhadap tingkat konsumsi pangan keluarga. Pengambilan data dilakukan di Daerah Lingkar Kampus IPB Baranangsiang Kodya Bogor dan Kampus IPB Darmaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dari pekan ke tiga bulan September hingga pekan ke empat bulan Nopember 1996. Data yang di-kumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari identitas keluarga (meliputi umur, jenis kelamin, berat badan, pendidikan dan keadaan fisio-logis anggota keluarga serta pekerjaan utama dan tambahan ibu rumahtangga dan suami), pendapatan keluarga (usaha warung makan dan nonwarung makan), kedudukan dan peranan ibu dalam usaha, alokasi waktu ibu dalam sehari, pengetahu-an gizi ibu, kebiasaan makan dan konsumsi pangan keluarga. Datu sekunder meliputi luas wilayah, batas wilayah, serta jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan mata pencaharian diperoleh dari kantor kelurahan dan kantor desa. Kedudukan, peranan dan alokasi waktu ibu dianalisis secara deskriptif. Pendapatan keluarga seluruhnya dibagi dengan jumlah anggota keluarga, sehingga diperoleh pendapatan per kapita. Pengetahuan gizi ibu diukur dengan menggunakan skor untuk masing-masing pertanyaan yang dibobot berdasarkan tingkat kesulitan dari jawaban. Data konsumsi pangan keluarga dihitung kandungan zat gizinya (energi, protein, vitamin A, dan zat besi). Tingkat konsumsi masing-masing zat gizi diperoleh dari perbandingan data konsumsi masing-masing zat gizi dengan kecukupan yang dianjurkan dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1993. Jumlah konsumsi dan kecukupan masing-masing zat gizi keluarga dipertimbangkan dengan angka unit konsumsi per kapita, sehingga diperoleh nilai konsumsi dan angka kecukupan zat gizi per kapita. Ragam konsumsi diketahui dari sumbangan energi sembilan jenis kelompok pagan terhadap total energi seluruhnya. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh pendapatan keluarga, alokasi waktu ibu untuk usaha dan pengetahuan ibu terhadap tingkat konsumsi masing-masing zat gizi keluarga. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedudukan ibu rumahtangga dalam usaha warung makan adalah sebagai pemimpin, baik sendiri maupun bersama suami. Peranan ibu dalam usaha sangat besar pada jenis kegiatan perencanaan menu (100%), berbelanja (48,2%) dan pengolahan pangan (50%). Rata-rata waktu terbesar yang dialokasikan ibu dalam schari adalah waktu untuk kegiatan pribadi yaitu 9,07 jam, diikuti usaha 7,69 jam, rumah tangga 4,54 jam, luang 2,35 dan sosial 0,35 jam. Usaha warung makan memberikan konstribusi yang besar (66,2%) terhadap pendapatan keluarga. Sumbangan pendapatan yang besar terjadi pada berbagai kondisi warung, yaitu warung yang lama maupun yang baru, warung yang dipimpin oleh ibu sendiri maupun ibu bersama suami. Adanya tenaga kerja yang dipekerjakan (rata-rata 3 orang), menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijadikan alternatif pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja. Pendapatan keluarga dan alokasi waktu ibu untuk usaha tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi zat gizi keluarga kecuali pada tingkat konsumsi energi. Semakin tinggi pendapatan keluarga dan alokasi waktu ibu untuk usaha, maka semakin tinggi pulu tingkat konsumsi energi keluarga. Pengetahuan gizi ibu tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi energi, protein, vitamin A, dan zat besi keluarga.