Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130815
Title: Analisis Daya Saing Gas Alam Cair (LNG) Indonesia di Pasar Dunia
Authors: Daryanto, Arief
Adrasarduan, Nugradiki
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk melihat struktur pasar LNG dunia agar dapat mengetahui sebenarnya Indonesia bersaing dalam ekspor komoditas LNG dalam pasar yang seperti apa, juga untuk melihat daya saing komoditas LNG asal Indonesia dalam perdagangan komoditas LNG dunia, dimana seperti telah disebutkan bahwa perdagangan komoditas LNG di pasar dunia bergerak dengan kecenderungan untuk naik dari tahun ke tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari berbagai sumber, yaitu laporan tiga tahunan International Gas Union, laporan tahunan International Gas Union, statistik energi dunia yang dikeluarkan oleh British Petroleum, Badan Pusat Statistik, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), dan data-data lainnya yang menunjang. Metode yang digunakan ialah Indeks Herfindahl-Hirschman (IHH) untuk menganalisis struktur pasar LNG dunia, penghitungan Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk melihat bagaimana daya saing komoditas LNG Indonesia apabila dibandingkan dengan daya saing komoditas yang sama dan berada satu kawasan dengan Indonesia (Asia-Pasifik) yaitu Australia, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Penelitian ini juga menggunakan Analisis Pangsa Pasar Konstan (CMS) untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan ekspor dan efek-efek yang mempengaruhinya di negara-negara tujuan utama ekspor komoditas LNG Indonesia, yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar LNG dunia memiliki struktur berupa pasar persaingan karena memiliki nilai indeks Herfindahl-Hirschman yang berada masih dibawah 1500, selain itu diketahui pula dari penelitian ini bahwa komoditas LNG asal Indonesia memiliki daya saing komparatif di pasar LNG dunia, namun keunggulan komparatifnya dari tahun ke tahun terus menurun, dan penurunan ini bila dibandingkan dengan Australia, Brunei Darussalam, dan Malaysia merupakan yang paling buruk karena semenjak tahun 2002, Indonesia selalu mengalami penurunan daya saing komoditas LNG, berbeda dengan Australia, Brunei Darussalam, dan Malaysia yang nilai daya saingnya dari tahun ke tahun berfluktuasi namun masih menunjukkan beberapa peningkatan pada tahun-tahun tertentu jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil Analisis CMS menyatakan bahwa di antara Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia, Indonesia merupakan negara dengan efek daya saing terburuk di negara-negara tujuan ekspor tertentu, yakni Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Efek daya saing yang sangat buruk ini menyebabkan Indonesia juga memiliki efek total yang paling buruk karena tidak dapat mempertahankan pangsa pasar ekspor komoditas LNG di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Dari hasil penelitian penulis menyarankan agar pemerintah memperhatikan dengan baik keputusan yang terbaik bagi komoditas LNG asal Indonesia, apakah akan digunakan untuk komoditas ekspor atau ke depannya akan digunakan untuk terlebih dahulu memenuhi kebutuhan domestik karena ternyata permintaan domestik akan gas alam terus meningkat akhir-akhir ini, dan penulis juga menyarankan agar apabila masih akan digunakan sebagai komoditas ekspor agar pemerintah meramu strategi yang baik dalam mempertahankan pangsa pasarnya di dunia, serta analisis CMS lebih lanjut dapat dilakukan dengan versi Fagerberg dan Sollie (1978) untuk melihat efek-efek yang tidak dapat dijelaskan oleh metode CMS versi Leamer dan Stern (1970) yang digunakan pada penelitian ini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130815
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H12nad1.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.