Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130783
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMugnisjah, Wahyu Qamara-
dc.contributor.authorYulia, Ika-
dc.date.accessioned2023-11-06T08:32:57Z-
dc.date.available2023-11-06T08:32:57Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130783-
dc.description.abstractKotiledon masih menempel pada tanaman kedelai sampai dengan selang umur tertentu. Pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi kedelai yang di- hasilkan belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemetikan kotiledon pada tanaman kedelai dan hubungannya dengan tipe pertumbuhan secara bersama-sama. Diduga bahwa (1) pemetikan kotiledon dapat mempengaruhi pertumbuhan akar dan produksi kedelai, (2) tipe pertumbuhan dapat mempengaruhi pertumbuhan akar dan produksi kedelai, dan (3) interaksi antara pemetikan kotiledon dan tipe pertumbuhan berpengaruh terhadap pertumbuhan akar dan produksi kedelai dengan budidaya basah. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Cikarawang, Darmaga Bogor, pada bulan Maret 1996 sampai bulan Juni 1996. Benih yang digunakan adalah varietas Wilis, Lompobatang dan No. 29. Percobaan ini disusun secara faktorial menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dengan rancangan lingkungan acak lengkap dengan tiga ulangan. Petak utama adalah pemetikan kotiledon yang terdiri atas tanpa pemetikan (dibiarkan gugur sendiri) (K, ), dipetik pada umur 7 HST (K2), dan dipetik pada umur 9 HST (K). Anak petak adalah tipe pertumbuhan yang terdiri atas tipe determinat (T), semideterminat (T2), dan indeterminat (T3). Peubah yang diamati adalah bobot kering akar, tinggi batang, jumlah cabang. waktu berbunga, jumlah buku produktif, jumlah polong, dan bobot biji per petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan akar dipengaruhi oleh pemetikan kotiledon, tipe pertumbuhan, dan interaksi antara pemetikan kotiledon dan tipe pertumbuhan. Pada fase pertumbuhan vegetatif (21 HST) dan fase pertumbuhan reproduktif (R-Rs), pemetikan kotiledon 7 HST dari kedelai tipe determinat me- nurunkan bobot kering akar, sedangkan pemetikan kotiledon 9 HST cenderung me- ningkatkan bobot kering akar. Pada fase pertumbuhan vegetatif (21 HST), pernetikan kotiledon 7 HST dan 9 HST dari kedelai semideterminat dan indeterminat menu- runkan bobot kering akar dan pada fase pertumbuhan reproduktif pun (R.) pemetikan kotiledon cenderung menurunkan bobot kering akar. Secara umum, kedelai tipe semideterminat dan indeterminat memiliki bobot kering akar lebih tinggi daripada kedelai tipe determinat pada fase R-R, baik yang dipetik kotiledonnya maupun yang tidak dipetik. Produksi kedelai (bobot biji per petak atau bobot biji per hektar) tidak dipengaruhi oleh pemetikan kotiledon, tipe pertumbuhan, dan interaksi antara pemetikan kotiledon dan tipe pertumbuhan. Disimpulkan bahwa (1) pemetikan kotiledon secara nyata berpengaruh terhadap bobot kering akar dan tinggi batang; (2) tipe pertumbuhan berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati kecuali bobot biji per petak; (3) interaksi pemetikan kotiledon dan tipe pertumbuhan hanya berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar, bobot kering bintil, dan jumlah bintil.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomy - Soybeanid
dc.titlePengaruh pemetikan kotiledon dan tipe pertumbuhan terhadap pertumbuhan akar dan produksi kedelai(Glycine max(L.) Merr.) dengan budidaya basahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97IYU.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.