Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130761
Title: Pemilihan media dan kondisi fisik pada Biodesulfurisasi sacara aerob
Authors: Noor, Erliza
Astuti, Melani Dwi
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Fenomena hujan asam dewasa ini telah menjadi masalah yang sangat serius dan mengancam kehidupan manusia di belahan dunia mana pun. Penyebab utama terjadinya hujan asam adalah emisi sulfur dioksida. Emisi sulfur dioksida terutama berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Pencemaran oleh emisi sulfur dioksida banyak terjadi di area pertambangan, industri, serta lalu lintas. Beberapa upaya penanganan telah dilakukan dan kebanyakan menggunakan cara konvensional, yaitu penyerapan emisi dengan menggunakan sorbent. Cara ini relatif sederhana tetapi memerlukan penanganan lanjutan seperti landfill. Dewasa ini sedang diupayakan penanganan secara biologis sebagai penanganan alternatif dan mendapat tanggapan positif. Prosesnya dikenal dengan istilah biodesulfurisasi. Biodesulfurisasi melibatkan biooksidasi pada kondisi aerob dan bioreduksi pada kondisi anaerob. Dalam biooksidasi digunakan bakteri pengoksidasi sulfur seperti Thiobacillus sp. dan Sulfolobus sp. sebagai akseptor elektron yang mengoksidasi sulfur menjadi sulfat, atau dapat pula digunakan kultur campuran. Penelitian ini menggunakan kultur campuran yang berasal dari sampel tanah pertambangan emas di daerah Pongkor, Jawa Barat yang memiliki karakteristik tertentu. Untuk mengetahui karakteristik kultur yang berasal dari sumber alam tersebut, dilakukan penelitian ini sebagai tahap awal bagi proses biodesulfurisasi pada kondisi aerob. Pada tahap ini akan dikaji mengenai media dan kondisi fisik yang mampu menunjang dan mempengaruhi pertumbuhan kultur. Hal tersebut meliputi pemilihan jenis media, konsentrasi, dan pH, serta pengaruh akumulasi sulfat bagi pertumbuhan kultur. Sejumlah peneliti sebelumnya telah menggunakan beberapa media untuk menumbuhkan bakteri sulfur, seperti media sulfur, media OECD, dan media garam mineral (9K). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berusaha memilih media yang paling dapat mendukung pertumbuhan kultur campuran. Sebelumnya ke tiga media tersebut ditambahkan dengan sulfur elemental sebanyak 1 % (b/v)...dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130761
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F01mda.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.