Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130757
Title: Analisis produktifitas perusahaan agroindustri: Studi kasus di PT Perkebunan Agrintara, Batam
Authors: Jamaran, Irawadi
Suryani, Vanny
Issue Date: 2001
Publisher: IPB University
Abstract: Tingkat produktivitas suatu perusahaan adalah salah satu alat ukur yang dipergunakan untuk mengetahui sampai dimana tingkat efisiensi dari suatu sumberdaya masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran. Pengukuran produktivitas yang dilakukan pada penelitian ini selama 36 periode (Januari 1998 - Desember 2000) dengan periode dasar pengukuran ditetapkan periode ke-5 (Mei 1998). Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah Model Pengukuran Produktivitas Total Operasional (MPTO) dengan faktor-faktor masukannya terdiri dari material, tenaga kerja, kapital, energi dan biaya-biaya lain. Hasil pengukuran produktivitas total dan indeks produktivitas total tertinggi terjadi pada periode 17 (Mei 1999) sebesar 259,68 % dan 259,27% dengan total nilai keluaran sebesar Rp 3.300.274.020 dan total nilai masukan Rp 1.270.866.360. indeks produktivitas total yang tinggi memberikan petunjuk bahwa pada periode tersebut PT. Agrintara dapat menghasilkan kombinasi optimal antara nilai keluaran Nilai dan nilai masukan. Sedangkan produktivitas terendah terjadi pada periode 28 (April 2000) sebesar 0%, dimana total nilai keluaran tidak ada dan total nilai masukan Rp 790.054.580. Hal tersebut terjadi karena proses produksi pada periode ini berhenti dan pendapatan dari penjualan produk tidak ada. Rendahnya indeks produktivitas total dapat juga disebabkan besarnya pengeluaran pada faktor masukan tidak seimbang dengan jumlah Crude Palm Oil (CPO) yang diolah. Rata-rata produktivitas total perusahaan sebesar 108,62 persen dengan pengertian total nilai keluaran selama Januari 1998 Desember 2000 rata-rata 1,086 kali dari nilai masukan pada periode yang sama. Indeks produktivitas parsial kapital tertinggi dicapai pada periode ke-11 (Nopember 1998) sebesar 180,51 dan indeks produktivitas parsial kapital terendah terjadi pada periode ke-28 (April 2000) sebesar 0 %. Sedangkan nilai indeks produktivitas parsial material tertinggi dicapai pada periode ke-14 (Februari 1999) sebesar 11852,88 persen dan indeks produktivitas parsial terendah terjadi pada periode ke-28 (April 2000) sebesar 0 %. Nilai indeks produktivitas parsial faktor masukan lain sebagai berikut : tenaga kerja berkisar antara 0-197,74 persen dengan rata-rata sebesar 42,90 persen, energi berkisar 0 - 238.91 persen dengan rata-rata sebesar 58.04 persen, biaya-biaya lain berkisar 0 171,93 persen dengan rata-rata sebesar 35.59 persen. Secara umum indeks produktivitas parsial masih berada dibawah nilai indeks periode dasar. Dari analisis ragam T hitung yang dilakukan terhadap kelima faktor-faktor masukan (material, tenaga kerja, kapital, energi dan biaya lain) yang berpengaruh nyata terhadap nilai produktivitas total adalah produktivitas parsial material (67,26) energi (6,02) dan biaya lain (2.79) dengan peluang nyata 0,009 pada selang kepercayaan 95 persen. Apabila program peningkatan produktivitas dilakukan..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130757
Appears in Collections:UT - Agro-Industrial Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F01wsu.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.