Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130754
Title: Studi pertanaman polikultur antara kelapa, jagung dan kedelai terhadap serapan hara N dan iklim mikronya
Authors: Hariyadi
Tjahjana, Bambang Eka
Adriany, Renny
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian dilaksanakan di Instalasi Penelitian Loka Penelitian Pola Tanam Kelapa Pakuwon, Sukabumi, Jawa Barat, dengan ketinggian 450 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Juli 1996. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan N pada kelapa dan pola tanam terhadap serapan hara N dan pengaruh pemupukan N pada kelapa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sela serta keadaan iklim mikronya Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial untuk serapan hara N dan Rancangan Acak Kelompok untuk pertumbuhan dan produksi tanaman sela. Faktor pertama terdiri dari 3 perlakuan yaitu kelapa monokultur (A), kelapa + kedelai (As) dan kelapa + jagung (As). Faktor kedua terdiri dari 5 taraf pemupukan yaitu 0 (B), 250 (B2), 500 (B), 750 (B), 1000 gram/pohon/tahun (B). Peubah yang diamati untuk serapan hara N meliputi analisa N daun kelapa dan tanaman sela (jagung dan kedelai). Peubah yang diamati pada pertumbuhan vegetatif tanaman sela meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan peubah produksi yang diamati pada jagung yaitu jumlah tongkol per tanaman, jumlah biji per tongkol, indeks biji dan bobot pipilan kering. Peubah produksi pada kedelai meliputi jumlah polong total, jumlah polong isi, indeks biji dan bobot kering. Perlakuan pola tanam kelapa berpengaruh nyata terhadap kadar N daun kelapa tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap serapan hara N kelapa. Pemupukan N pada kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap kadar N daun dan serapan hara N daun kelapa. Kadar N daun kelapa polikultur lebih tinggi daripada kelapa monokultur (1.633 %). Kadar N daun kelapa pada pola tanam kelapa + jagung (As) sebesar 1.795 % lebih tinggi daripada kelapa + kedelai (A2) sebesar 1.701%. Peningkatan serapan hara N oleh kelapa pada pola tanam kelapa + kedelai (A) lebih tinggi daripada pola tanam kelapa + jagung (A) dan kelapa monokultur (A). Sehingga pola tanam kelapa + kedelai (A2) memberikan sumbangan hara N pada kelapa. Kadar N daun jagung dan kedelai berbeda nyata tetapi serapan hara N tidak berbeda nyata. Pemupukan N pada kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap kadar N daun tanaman sela dan serapan haranya. Kadar N daun tanaman sela kedelai (3.484 %) lebih tinggi daripada tanaman sela jagung (2.669 %). Peningkatan serapan hara N oleh jagung (0.320 %) lebih banyak dibandingkan kedelai (-2.436 %), sehingga tanaman sela jagung lebih efisien dalam penyerapan hara N daripada kedelai. Pemupukan N pada kelapa cenderung berpengaruh nyata terhadap tinggi kedelai pada 6 MST dan jumlah daun jagung pada 4 MST serta indeks biji. Taraf pemupukan N pada kelapa cenderung mempengaruhi tinggi tanaman jagung pada 6 dan 8 MST, jumlah daun jagung pada 4, 6 dan 8 MST, jumlah biji, indeks biji dan bobot pipilan kering. Perbedaan pola tanam akan menghasilkan keadaan iklim mikro yang berbeda pada masing-masing pola tanam. Pada pola tanam polikultur kelapa (A, dan A) umumnya mengalami pengurangan intensitas radiasi matahari yang sampai ke permukaan tanah, sehingga suhu tanahpun menjadi lebih rendah daripada pola tanam kelapa monokultur (A₁). Jumlah dan jenis vegetasi pada suatu lahan akan mempengaruhi kelembaban udara. Pada pola tanam polikultur kelapa (A; dan As) kelembaban lebih tinggi daripada kelapa monokultur (A,), demikian sebaliknya kandungan lengas tanah lebih rendah pada pola tanam polikultur kelapa (A2) dan (A3).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130754
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97RAD.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.