Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130716
Title: Kualitas perairan sungai citarum berdasarkan indeks kualitas air dan indeks biotik
Authors: Priyono, Agus
Rushayati, Siti Badriyah
Fitriyana, Iyan
Issue Date: 2004
Publisher: Bogor Agricultural University
Abstract: Kebutuhan sumber air sebagai air baku akan semakin meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk, perkembangan industri, pertanian dan sektor lain. Namun demikian saat ini peningkatan kebutuhan air baku selalu terbalik dengan menurunnya kualitas air bahkan sampai ke tingkat tercemar. Pencemaran air merupakan masalah yang paling menonjol pada beberapa sungai, padahal sungai merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air bagi manusia. Pencemaran tersebut secara langsung akan menurunkan nilai guna air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pencemaran di Sungai Citarum dengan menggunakan indeks kualitas air dan indeks biotik dan membandingkan antar ketiga metode yang digunakan dalam penentuan tingkat kualitas perairan (indeks IMKA, indeks Keragaman, dan indeks Hilsenhoff). Penelitian ini dilakukan di aliran Sungai Citarum, adapun lokasi penelitian terdiri dari lima titik pengamatan yang yaitu stasiun Batujajar dan outlet Saguling! (hulu), outlet Cirata, outlet Jatiluhur, dan Curug (tengah-hilir). Lokasi pengambilan sampel dipilih untuk mengambarkan keadaan Sungai Citarum di daerah hulu, tengah, dan hilir. Serta untuk menggambarkan perbedaan kondisi perairan akibat pembangunan bendungan atau waduk dan posisinya terhadap bendungan. Data yang dikumpulkan untuk analisis kualitas air yang terdiri dari parameter fisik meliputi suhu, kekeruhan, dan total padatan terlarut (TDS). Sedangkan parameter kimia meliputi pH, BOD, COD, DO, dan Nitrogen. Parameter biologi yang diambil adalah Makrozoobenthos. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis nilai rata-rata kualitas air secara spasial dan temporal kemudian dibandingkan dengan baku mutu air sungai yaitu SK Gubernur Jawa Barat No. 39 Tahun 2000 dan PP No. 82 Tahun 2001. Analisis data kualitas air untuk mengetahui tingkat mutu kualitas perairan dengan menggunakan Indeks mutu kualitas Air (IMKA) NSF-WQI dan analisis data Makrozoobenthos dengan menggunakan Indeks Biotik (Keanekaragaman (H'), kesamaan (E) dan Indeks Hilsenhoff) untuk mengetahui tingkat tingkat kualitas air di lokasi penelitian. Parameter suhu secara spasial dapat dinyatakan bahwa nilai suhu air rata-rata lima stasiun pengamatan berkisar antara 27,7 °C dan 28,7 °C, dimana nilai suhu di tertinggi terdapat di stasiun Curug dan terendah terdapat di stasiun Outlet Saguling. Nilai suhu rata-rata secara temporal antara bulan Januari Agustus berkisar antara 27.3 dan 29,7 °C.. Berdasarkan SK Gubernur Jabar No 39 dan PP No. 82 Tahun 2002 baik secara temporal maupun spasial kisaran suhu rata-rata di kelima stasiun pengamatan masih memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.. Nilai rata-rata kekeruhan selama bulan Januari Agustus berkisar antara -- 317.8 NTU dan 1583 NTU, nilai rata-rata kekeruhan terendah terjadi pada bulan Agustus yang disebabkan karena terjadi musim kemarau yang cukup parah akibat...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130716
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E04IFI.pdf
  Restricted Access
Fullteks4.75 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.