Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130608
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSetiadi, Yadi-
dc.contributor.authorGusti, Ari Zemiarta-
dc.date.accessioned2023-11-06T03:38:25Z-
dc.date.available2023-11-06T03:38:25Z-
dc.date.issued2004-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130608-
dc.description.abstractKeberhasilan pembangunan Hutan Tanaman Industri tersebut diharapkan terbentuknya syarat hutan yang berkualitas tinggi yaitu kualitas kayu yang baik serta produktivitas per satuan luas yang tinggi dan didukung dengan pengadaan bibit dalam jumlah yang besar dengan mutu yang baik. Gmelina arborea Linn. merupakan salah satu jenis tanaman yang dipilih untuk dikembangkan dalam rangka pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Indonesia. Jenis ini termasuk dalam famili Verbenaceae yang tergolong jenis fast growing species (cepat tumbuh) (Suhaendi, 1985). Hasil dari hutan tanaman Gmelina arborea dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan diantaranya: bahan baku industri pulp karena kandungan lignin dan zat ekstraktif rendah dan selulosanya tinggi, sebagai bahan vineer, chpboard dan partikel board. Melihat kegunaan hasil hutan tanaman Gmelina arborea yang sangat penting diatas sehingga perlu dilakukan usaha untuk memacu pertumbuhan bibit pada tahap awal dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang baik. Penggunaan pupuk pada tahap awal pembibitan merupakan salah satu usaha dalam kegiatan budidaya tanaman yang dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk NPK dikenal juga dengan pupuk lengkap karena mengandung tiga unsur hara makro sekaligus yaitu nitrogen, posfor dan kalium. Selain itu penggunaan bahan organik pada saat ini banyak mendapat perhatian dari para ahli lingkungan dan ahli pertanian sebagai salah satu alternatif teknologi dimasa mendatang yang aman terhadap lingkungan untuk membantu meningkatkan produktivitas tanaman, khususnya pada lahan-lahan marjinal yang kurang subur dan dapat mempertahankan unsur hara yang tercuci akibat pemupukan dengan pupuk buatan. Penambahan Natrium silikat (Na2SiO3) pada penelitian ini dimaksudkan untuk lebih memacu pertumbuhan tanaman Gmelina arborea Linn. dan membantu peran asam humat untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Hal ini dapat dilihat bahwa jenis tanah di Indonesia sangat lambat menyediakan silikat bagi tanaman dan tingkat kemasaman yang tinggi. Pengaruh menguntungkan dari penambahan silikat pada beberapa tanaman banyak dikaitkan dengan ketersedian posfat dalam tanah. silikat diduga dapat menurunkan fiksasi posfat (Tjondronegoro, 1979). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK, Natrium silikat (Na,SIO,) dan Interaksinya terhadap pertumbuhan tanaman Gmelina arborea Linn. Persiapan penelitian yang meliputi pembuatan pupuk NPK Plus dan pencampuran natrium silikat dengan (asam humat+arang sekam) dilakukan di laboratorium Bioteknologi Hutan dan Lingkungan Pusat Riset Institut Pertanian Bogor, sedangkan pelaksanaan penelitian dilakukan....id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcManajemen Hutanid
dc.titleRespon pertumbuhan Gmelina arborea Linn. Terhadap pemberian pupuk NPK Plus dan Natrium Silikatid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordGmelina Pupukid
dc.subject.keywordpupuk NPKid
dc.subject.keywordNatrium silikat (Na,SIO,)id
dc.subject.keywordtanaman Gmelina arborea Linn.id
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E04AZG.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.