Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130599
Title: Pengaruh boron dan NAA terhadap pembuahan tanaman kakao (Theobroma cacao L.)
Authors: Wachjar, Ade
Junaedi, Ahmad
Simamora, Rotua Herlina
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh. berbagai taraf dosis boron dan NAA terhadap pembungaan, pertumbuhan buah muda (pentil), kelayuan pentil dan produksi. Penelitian dilakukan di Perkebunan Rajamandala PTP Nusantara VIII, Bandung pada bulan April sampai dengan September 1996. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pengaturan perlakuan secara faktorial. Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 2 faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk borax yang terdiri atas empat taraf yaitu: tanpa pupuk borax (Bo), 6.7 g/pohon (B), 13.4 g/pohon (B) dan 20.1 g/pohon (B3). Faktor kedua adalah konsentrasi NAA yang terdiri atas dua taraf yaitu: tanpa NAA (No) dan 250 ppm (N₂). Dengan demikian terdapat 24 satuan percobaan dan tiap percobaan terdiri atas dua tanaman contoh. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dosis pupuk borax belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua peubah yang diamati kecuali terhadap jumlah pentil yang terbentuk. Pupuk borax sebesar 13.4 g/pohon cenderung meningkatkan jumlah bunga pada minggu ke-8 dan 16 masing-masing 144.49 dan 343.39 dibandingkan dengan kontrol dan nyata meningkatkan jumlah pentil yang terbentuk pada minggu ke-16 sebesar 99.96 dibandingkan dengan kontrol. Pupuk borax sebesar 13.4 g/pohon juga meningkatkan pentil sehat dari pentil awal yang terbentuk, pentil awal berumur 15 minggu dan 6 10 minggu masing-masing 99.94, 9.64 dan 26.68% dibandingkan dengan kontrol, dan kelayuan pentil menurun masing-masing 23.64 %, 4.56% dan 39.75% daripada kontrol. Pupuk borax sebesar 20.1 g/pohon nyata menurunkan jumlah pentil yang terbentuk pada minggu ke-4 dan 14 masing-masing 75.87% dan 73.81 daripada kontrol. Pemberian NAA mempengaruhi jumlah bunga dan jumlah pentil yang terbentuk. Pemberian NAA dengan konsentrasi 250 ppm nyata menurunkan jumlah bunga pada minggu ke-6, 12 dan 14 masing-masing 75.93, 85.55 dan 75.98 % daripada kontrol, sedangkan terhadap jumlah pentil yang terbentuk meningkat pada minggu ke-14 dan 16 masing-masing 106.22 % dan 182.29 dibandingkan dengan kontrol. Kelayuan pentil dari pentil yang terbentuk meningkat sebesar 1.37 dibandingkan dengan kontrol, sedangkan pada pentil awal dengan tingkat umur 15 minggu menurun masing-masing 4.72% dan 12.21 daripada kontrol...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130599
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A97RHS.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.