Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130561
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKartono, Agus-
dc.contributor.advisorIndro, M. Nur-
dc.contributor.authorNugraha, Edwin Setiawan-
dc.date.accessioned2023-11-06T01:52:33Z-
dc.date.available2023-11-06T01:52:33Z-
dc.date.issued2001-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130561-
dc.description.abstractSalah satu penomena menarik yang dapat dijelaskan fisika kuantum yaitu tunneling (penerobosan). Pada penomena ini, partikel yang bergerak dengan energi lebih kecil dari potensial penghalang memiliki probabilitas menerobos penghalang tersebut. Besarnya probabilitas dinamakan koefisien transmisi. Semikonduktor superlattice merupakan generasi baru dalam material semikonduktor yang diusulkan secara teoritis pada tahun 1970-an oleh Esaki dan Tsu. Superlattice memiliki struktur potensial penghalang dan sumur kuantum yang berselang-seling. Oleh karena itu, peristiwa tunneling akan menentukan karakteristik material tersebut. Dalam penelitian ini, dimodelkan dua potensial penghalang untuk mempelajari karakteristik superlattice dua penghalang tidak simetris yaitu GaAlAs-GaAs-GaAlAs dan AlAs-GaAs- AIAS. Parameter struktur seperti lebar potensial penghalang, lebar sumur dan ketinggian potensial penghalang/fraksi mol dipelajari bagaimana pengaruhnya pada karakteristik material tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebar sumur merupakan parameter struktur penting karena lebar sumur yang divariasikan menunjukan hasil menarik terhadap koefisien transmisi dan karakteristik rapat arus-tegangan. Pada koefisien transmisi, pertambahan lebar sumur mengakibatkan penurunan tingkat energi resonan pertama seperti yang ditunjukan pada gambar 11(e) dan 12(e) sedangkan pada karakteristik rapat-arus tegangan, mengakibatkan penurunan arus resonan tunneling (JRT). Pada superlattice GaAlAs-GaAs- GaAlAs untuk lebar sumur 6, 7, dan 8 nm dihasilkan JRT (maks) berturut-turut 1.67 x 108; 8,9 x 10'; dan 4,35 x 10' A m2. Pada superlattice AIAS-GaAs-AlAs untuk lebar sumur 6, 7, dan 8 nm dihasilkan JRT (maks) berturut-turut 8,85 x 106; 4,14 x 106; dan 2,21 x 106 A m². Untuk fraksi mol yang divariasikan yaitu 0,6; 0,7; dan 0,8, perhitungan pada GaAlAs-GaAs- GaAlAs menghasilkan JRT (maks) berturut-turut 3,76 x 10; 1,78 x 108; dan 9,05 x 10' A m².id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPhysicsid
dc.subject.ddcSemiconductorid
dc.titlePemodelan dua potensial penghalang tidak simetris pada semikonduktor superlatticeid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordsemikonduktor superlatticeid
dc.subject.keywordpersamaan schrödingerid
dc.subject.keywordkoefisien transmisiid
Appears in Collections:UT - Physics

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G01esn.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.