Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130511
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKurnia, Achjadi R.-
dc.contributor.authorAstuti, Rahmi-
dc.date.accessioned2023-11-03T07:24:10Z-
dc.date.available2023-11-03T07:24:10Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130511-
dc.description.abstractBrucellosis merupakan gangguan reproduksi dengan tingkat kejadian yang cuku tinggi di wilayah Kabupaten Bogor. Penyakit ini adalah salah satu zoonosis strategis yang harus diatasi dengan segera karena akibat yang ditimbulkannya secara ekonomis pada kesehatan ternak dan manusia. Penularan penyakit berkaitan dengan rendahnya penerapan higiene dan sanitasi pada ternak dimulai dari pemeliharaan, proses pemerahan air susu, pengolahan dan konsumsinya. Prevalensi kasus dihitung berdasarkan jumlah ternak reaktor positif menurut uji CFT (Complement Fixation Test) dibandingkan dengan seluruh hewan yang mengikuti uji RBT (Rose Bengal Test). Kasus terjadi secara fluktuatif pada daerah petemakan sapi perah. Observasi lapang dilakukan untuk mengetahui tingkat prevalensi dan faktor penyebab di lapangan serta cara penanggulangannya. Kabupaten Bogor termasuk dalam daerah dengan kategori tertular berat (prevalensi diatas 2%). Pemeriksaan serologis pada tahun 2000, 2001 dan 2002 menunjukkan tingkat prevalensi masing-masing sebesar 12 %, 8% dan 10%. Peningkatan jumlah kasus terjadi di kawasan usaha peternakan (KUNAK) Cibungbulang dari tingkat prevalensi 6,47% pada 2001 menjadi 12,8% pada 2002, sedangkan timbulnya kasus baru terjadi di Kecamatan Ciawi dengan prevalensi kejadian 2002 mencapai 13,4%. Penurunan prevalensi terjadi di Kecamatan Cisarua dengan jumlah pada tahun 2001 sebesar 16,7% menjadi 6% pada 2002. Faktor penyebab yang utama dari fluktuasi kejadian adalah tingginya tingkat mutasi ternak tanpa dilengkapi pemeriksaaan kesehatan dan surat keterangannya disamping masalah pengetahuan petemak mengenai Brucellosis yang belum memadai. Penanggulangan di lapangan lebih dititikberatkan pada metode uji dan potong mengeliminasi hewan reaktor untuk menghindari penyebaran penyakit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.titlePrevalensi kejadian brucellosis pada sapi perah di Kabupaten Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordreproductive disorderid
dc.subject.keywordpositive reactor livestockid
dc.subject.keywordCFT test (Complement Fixation Test)id
Appears in Collections:UT - Animal Disease and Veterinary Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
B03ras.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.