Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130436
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorElias-
dc.contributor.authorWienarta, W Wisjnu-
dc.date.accessioned2023-11-03T04:18:19Z-
dc.date.available2023-11-03T04:18:19Z-
dc.date.issued2004-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130436-
dc.description.abstractSecara ekonomis kayu akan mempunyai nilai lebih tinggi apabila kayu sudah berada di luar hutan (pasar atau konsumen). Untuk mengeluarkan kayu dari dalam hutan dibutuhkan sarana pendukung yaitu jaringan jalan hutan. Jaringan jalan hutan ini akan membuka wilayah hutan yang sangat besar artinya untuk kelancaran pengelolaan hutan dalam arti yang luas, termasuk pengangkutan tenaga kerja dan material, inspeksi, pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan, dan juga membantu mempercepat perkembangan sosial ekonomi daerah dan masyarakat di sekitar hutan, disamping peran utamanya sebagai prasarana dalam pengangkutan kayu. Pengusahaan hutan tidak dapat diusahakan secara lestari tanpa sebelumnya dipenuhi persyaratan pembukaan wilayah hutan (PWH) yang baik dan memadai. Jaringan jalan harus dapat membuka dan melayani seluruh bagian hutan secara merata. Kegiatan praktek magang di laksanakan di HPH PT. Intracawood Manufacturing, kegiatan magang yang dilaksanakan berorientasi pada jabatan yaitu magang sebagai supervisor pembukaan wilayah hutan. Dan menekankan pada permasalahan perencanaan, pembuatan dan pemeliharaan jalan. Dalam pelaksanaannya kegiatan magang masuk dalam sistem dan rutinitas perusahaan. Oleh karena itu magang sebagai supervisor PWH adalah belajar menjadi supervisor PWH dengan cara mengikuti rutinitas pekerjaannya dan sekaligus membantu pekerjaannya sebagai supervisor PWH. Seksi PWH di tempat magang masuk dalam unit produksi, seksi PWH dipimpin oleh seorang supervisor PWH dibantu oleh empat orang foreman yaitu: Foreman trase jalan utama dan jalan cabang, Foreman trase jalan sarad, Foreman konstruksi jalan dan Foreman pengukuran dan perawatan jalan. Foreman trase jalan utama dan jalan cabang dan foreman jalan sarad memberikan laporan hasil kegiatannya kepada supervisor PWH tiap selesai kegiatan masuk hutan, sedangkan untuk foreman konstruksi jalan dan foreman pengukuran dan perawatan jalan memberikan laporan tiap sebulan sekali. Kegiatan pembukaan wilayah hutan diawali dengan kegiatan perencanaan dan pembuatan trase jalan. Yang dilaksanakan satu tahun sebelum penebangan (Et-1). Perencanaan trase dilakukan di kantor dengan bantuan peta hasil PAK dan ITSP. Kegiatan selanjutnya setelah perencanaan trase selesai dilaksanakan adalah pembuatan trase jalan. Dari hasil pembuatan penampang memanjang dan penampang melintang serta daftar pekerjaan tanah pada kegiatan perencanaan di trayek K-L-M-M2 dan L-LI diperoleh total galian 62.210,36 m³ dan timbunan sebesar 49.933,35 m³ dan diperoleh tanjakan maksimum menguntungkan sebesar 10,02 % yaitu pada jalan cabang trayek L-LI dan turunan maksimum merugikan 4,92 % yang terletak pada jalan utama trayek L-M. Antara trase yang dibuat dengan realisasi jalan yang ada sering ditemukan pergeseran, hal ini dikarenakan orientasiid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcKehutananid
dc.subject.ddcTeknologi hasil hutanid
dc.titleMagang supervisor pembukaan wilayah hutan di HPH PT Intracawood manufacturing, Kalimantan Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPembukaan hutanid
dc.subject.keywordmembuka wilayah hutanid
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E04WWW.pdf
  Restricted Access
Fullteks4.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.