Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130383
Title: Perkembangan morfologi organ hati dan usus halus fetus monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) pada masa akhir kebuntingan : satu studi histomikia
Authors: Winarto, Adi
Adnyane, I Ketut Mudite
Sugiri, Yoni Darmawan
Issue Date: 2003
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perkembangan morfologi saluran pencernaan (hati dan usus halus) pada fetus monyet ekor anjang (M. fascicularis) pada masa akhir kebuntingan. Sampel yang digunakan adalah 5 ekor fetus monyet ekor panjang dengan kisaran umur kebuntingan 115 sampai 120 hari yang merupakan sumbangan dari PT. Bio Farma Bandung. Pengamatan morfologi secara makroskopis dilakukan pada fetus yang telah difiksasi dalam larutan Buffer Normal Formalin (BNF) 10%, kemudian organ visera dikeluarkan dari rongga perut. Setelah sediaan hati dan usus halus melalui serangkaian proses histokimia, kemudian dilakukan proses pewarnaan HE Hematoksilin Eosin) untuk melihat morfologi umum, Masson's Trichrome untuk untuk melihat distribusi jaringan ikat, Giemsa untuk pewamaan sel-sel darah sedangkan AB (Alcian Blue) pH 2.5 dan PAS (periodic acid Schiff) untuk melihat Kandungan karbohidrat pada sediaan. Dari hasil pengamatan secara makroskopis menunjukkan bahwa fetus M. fascicularis mempunyai usus halus yang terdin dari tiga bagian, yaitu: duodenum, jejunum, ileum dan tidak ditemukan adanya umbai cacing Hati fetus M. fasciculans ini mempunyai dua permukaan yaitu: facies diaphragmatica dan facies visceralis dan terdiri dari tiga lobus besar dan dua lobus kecil, yaitu: lobus sinister, lobus dexter, lobus quadratus, lobus caudatus dan lobus papiliaris serta ditemukan juga kantung empedu. Berat relatif hati fetus M. fasciculans adalah 2539% Keadaan ini minp dengan hewan mamalia lainnya (anjing, kelelawar pemakan serangga, tupai jawa dan manusia). Secara mikroskopis usus halus fetus M fasciculans sudah lengkap dalam strukturnya, terdiri dari lapis mukosa, submukosa, dan lapis muskularis, keadaan ini mirip dengan hewan mamalia annya dan mendekati morfologi pada yang dewasa. Pada pengamatan mikroskopis hati, pada akhir kebuntingan hati tidak berlobulasi dengan jelas dan pembuluh-pembuluh darah serta empedu telah terbentuk dengan baik. Hepatosit belum terbentuk dengan sempurna dan ditemukan pulau-pulau darah di daerah porta, di sekitar pembuluh darah dan sinusoid. Seiring dengan bertambahnya umur kebuntingan. struktur dan hepatosit semakin sempuma, selain itu jumlah dari pulau-pulau darah menurun. Pada pewarnaan PAS dan AB pH 2.5, hati fetus Mfascicularis menunjukkan hasil yang negatif, sedangkan pada usus halus positif pada sel-sel Goblet. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum usus malus dan hati fetus M. fascicularis menunjukkan kesamaan struktur makroskopis dan mikroskopis dengan hewan mamalia lainnya, terutama dengan manusia. Di masa akhir kebuntingan, morfologi hati fetus M. fasciculans tidak mendukung lagi ungsinya sebagai organ limfoid dan hematopoietik selain itu kandungan Carbohidratnya sangat rendah, sedangkan sel-sel Goblet pada usus halus telah engandung karbohidrat dengan tingkat intensitas yang cukup tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130383
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
B03yds.pdf
  Restricted Access
Fulltext8.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.