Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130340
Title: Pengujian Keteguhan Lentur Kayu Mangium (Acacia mangium Willd.) dengan Berbagai Metode Non Destruktif pada Contoh Kecil Bebas Cacat dan Ukuran Pemakaian
Authors: Karlinasari, lina
Surjokusumo, M. Surjono
Pradipto, Surendro
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Metode Nondestructive Evaluation (NDE) atau metode non destruktif telah berkembang selama beberapa dekade dan telah memberikan harapan untuk memprediksi sifat dan kualitas kayu. Teknologi NDE telah menjadi bagian integral sistem penilaian yang digunakan dalam industri hasil hutan untuk mengidentifikasi dan menemukan cacat pada produk-produk berbasis kayu. Teknologi NDE lebih kuantitatif dapat digunakan tidak hanya untuk menemukan cacat, namun juga mengukur karakteristik cacatnya seperti ukuran, bentuk dan orientasinya (Malik et al. 2002). Aktivitas penelitian dan pengembangan evaluasi non destruktif untuk kayu juga terus meningkat dari waktu ke waktu. Dalam Ross et al. (1998), ringkasan yang tersedia dari USDA Forest Products Laboratory memuat sekitar 300 laporan teknis yang telah diterbitkan, mewakili lebih dari 40 tahun riset yang telah diaplikasikan di seluruh dunia. Salah satu teknik NDE yang telah berkembang secara intensif adalah metode berbasis gelombang bunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sifat mekanis kayu yang diuji secara destruktif dan non destruktif dengan berbagai metode pengujian pada kayu Acacia mangium Willd. Contoh uji yang digunakan adalah jenis kayu mangium (Acacia mangium Willd.) yang terdiri dari contoh kecil bebas cacat dan ukuran pemakaian pada kondisi kering udara. Pengamatan dilakukan pada seluruh contoh uji terhadap adanya cacat atau kerusakan lainnya. Risalah terhadap cacat ini dilakukan terhadap jenis dan jumlah Pengukuran sifat fisis meliputi pengukuran kadar air dan kerapatan. Sifat mekanis yang diuji adalah keteguhan lentur (MOE Modulus of Elasticity) dan kekuatan lentur patah (MOR Modulus of Rupture). Pengujian dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Alat non destruktif yang digunakan yaitu non destruktif ultrasonik merk Sylvatest Duo', gelombang tegangan merk 'Metriguard model 239A stress wave timer dan mesin Panter. Pengujian dan perhitungan pengujian mekanis secara destruktif mengacu pada ASTM D-143. Pengolahan data dilakukan untuk melihat hubungan antara kecepatan gelombang bunyi dengan kekuatan mekanis kayu yang diuji secara destruktif serta hubungan kekuatan mekanis kayu yang diuji secara non destruktif dengan destruktif. Dari hasil risalah cacat pada contoh uji ukuran pemakaian kayu mangium (Acacia mangium Willd.) dijumpai beberapa jenis cacat sebagai berikut: membusur, melengkung, memuntir, mata kayu sehat dan lepas, pecah, retak, lubang serangga, miring serat dan pingul. Dari 24 contoh uji yang diamati, cacat yang dominan adalah mata kayu sehat 131 buah, pecah 129 buah, retak 66 buah dan mata kayu lepas 55 buah. Kerapatan kayu mangium pada kondisi kering udara berkisar antara 0,50 g/cm³ sampai 0,64 g/cm dengan nilai rata-rata 0,58 g/cm. Hasil pengukuran KA kering udara diperoleh nilai yang berkisar antara 15,20-23,00% dengan nilai rata-rata 17,88%...dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130340
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E05spr.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.