Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130322
Title: Variabilitas massa air pada lapisan termoklin perairan Selat Lombok dan Ombai periode Januari 2004-Juni 2005
Authors: Pariwono, John I.
Nurjaya, I Wayan
Rauf, Mohammad Iqbal Abdul
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) memiliki peranan penting dalam perubahan kondisi iklim dan dinamika lautan dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. ARLINDO sendiri masuk ke Indonesia melalui lapisan termoklin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabilitas massa air di lapisan termoklin Selat Lombok dan Ombai dengan menganalisis perubahan suhu dan salinitas yang diperoleh dari data hasil rekaman sensor Temperature, Salinity, Pressure (TSP) pada Vector Majoring Current Meter (VMCM) yang terpasang pada mooring buoy di Selat Lombok dan Ombai periode Januari 2004-Juni 2005. Data yang digunakan adalah data suhu dan tekanan dari program INSTANT (International Nusantara Stratification and Transport). Penelitian ini dilakukan pada kedalaman termoklin dan data berada pada kedalaman 200 m, 300 m, 400 m dan 500 m di Selat Lombok dan kedalaman 300 m dan 400 m di Selat Ombai. Pengolahan data menggunakan bahasa pemograman Matlab ver 7.0.1 dentifikasi massa air dilakukan dengan menggunakan metode diagram TS dari data mooring dan data CTD (Conductivity, Temperature, Depth). Untuk mengetahui periode variabilitas suhu dan salinitas dilakukan analisis deret waktu dengan mencari spektrum densitas energi dengan merubah data dari ranah waktu ke ranah frekuensi menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT). Hubungan antara Selat Ombai dan Lombok baik itu suhu maupun salinitas dicari dengan korelasi silang dan uji koherensi. Pola fluktusi suhu di Selat Lombok berkisar antara 1,31-3,13 °C dan rata-rata yang berkisar 10,67-14,05 °C. Spektrum suhu yang dominan di Selat Lombok adalah sinyal 7,8-8,7 bulan yang kemungkinan dipengaruhi oleh instability barotropik gyres di Samudera Hindia. Pola fluktuasi salinitas berkisar antara 0,02- 0,13 dan rata-ratanya berkisar antara 34,77-34,91. Sinyal spektrum salinitas yang dominan adalah sinyal pasang surut 2 mingguan. Pola fluktuasi Suhu di Selat Ombai berkisar antara 1,80-2,27 °C dan rata-rata berkisar antara 10,54-13,52 °C. Spektrum suhu yang mendominasi sekitar enam bulanan yang merupakan sinyal tengah musiman (seasonal). Pola fluktuasi salinitas sebesar 0,08 dengan rata-rata berkisar 34,80-34,87. Sinyal spektrum pada salinitas yang mendominasi adalah sinyal pasang surut dua mingguan. Musim timur (Juni-Juli-Agustus) baik di Selat Lombok dan Ombai terjadi kecenderungan penurunan suhu. Penurunan ini diduga terjadi karena adanya pengaruh dari ARLINDO yang besar sehinggga dapat menurunkan suhu. Massa air ARLINDO diindikasikan masih ada di perairan Selat Lombok dan Ombai dengan ditemukannya massa air Northern Subtropical Lower Water (NSLW) dan massa air Northern Pacific Intermediate Water (NPIW). Hasil korelasi silang dan koherensi menunjukkan bahwa suhu lebih berpengaruh daripada salinitas dalam perubahan massa air lapisan termoklin di Selat Lombok dan Ombai.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130322
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C07mia.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.