Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130152
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNogroho, Naresworo-
dc.contributor.advisorHadjib, Nurwati-
dc.contributor.authorSuryansyah, Mochammad Ferry-
dc.date.accessioned2023-11-02T03:57:12Z-
dc.date.available2023-11-02T03:57:12Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130152-
dc.description.abstractKebutuhan kayu untuk bahan bangunan di masa mendatang akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Kondisi hutan Indonesia yang semakin menurun produktivitasnya menyebabkan perlunya suatu usaha untuk memanfaatkan kayu dengan lebih efektif dan efisien. Permasalahan diatas dapat diatasi dengan mulai menggunakan jenis kayu yang belum dimanfaatkan dengan baik namun memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, diantaranya jenis kayu rakyat seperti kayu sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielson) yang berasal dari hutan tanaman dan hutan rakyat yang umumnya memiliki kerapatan rendah dan diameter kecil. Salah satu upaya untuk meningkatkan sifat-sifat fisis dan mekanis kayu adalah dengan penerapan teknik pembuatan balok laminasi yaitu balok yang dibentuk oleh papan-papan tipis dengan arah sejajar serat dengan menggunakan perekat sebagai bahan pengikat serta balok tersebut dapat menggantikan fungsi kayu utuh (Surjokusumo dan Darmawan, 1996). Teknik ini telah dan terus dikembangkan beberapa tahun terakhir dan memiliki prospek yang cukup bagus, diantaranya dengan memanfaatkan jenis kayu berkerapatan rendah yang direkat dengan hamparan bambu jenis tertentu. Untuk itu dipilih jenis bambu yang umum dipakai sebagai bahan konstruksi yaitu bambu betung (Dendrocalamus asper (Schult f.) Backer ex Heyne) yang memiliki diameter relatif besar bila dibandingkan dengan jenis lainnya. Dari hasil beberapa penelitian terdahulu dapat dilihat bahwa laminasi bambu dengan bahan core kayu yang relatif memiliki kerapatan yang rendah mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanisnya sekaligus menambah nilai artistiknya, seiring dengan makin diminatinya produk bambu karena keasliannya, elegan, arah serat, dan warna yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peningkatan sifat fisis dan mekanis balok laminasi campuran kayu sengon dan bambu betung pada berbagai posisi pengujian baik horisontal (tegak lurus dengan bidang rekat) maupun vertikal (sejajar dengan bidang rekat). (2) Mengetahui pengaruh jumlah lapisan lamina bambu betung terhadap sifat fisis dan mekanis balok laminasi campuran kayu sengon dan bambu. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kayu berkerapatan rendah atau sedang sekaligus sebagai alternatif pengganti peran kayu berkerapatan tinggi dan menambah kualitas penampilan produk laminasi sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Keteknikan Kayu dan Laboratorium Kayu Solid Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB serta Pusat Penelitian dan Pengembangan…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcKayu Sengonid
dc.subject.ddcBambu Betungid
dc.subject.ddcLapisan Laminaid
dc.titlePengaruh Jumlah Lapisan Lamina Bambu Betung dan Posisi Pengujian terhadap Karakteristik Balok Laminasi Campuran Kayu Sengon dan Bambuid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E05mfs.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.