Manfaat Terukur dan Tak Terukur Pengolahan Sampah menjadi Kompos dan Refused Derived Fuel

Abstract

Tujuan penelitian ini secara khusus yaitu: (1) mendeskripsikan mekanisme pengolahan sampah menjadi kompos dan RDF di UPK Desa Gunung Sari; (2) mengestimasi nilai ekonomi manfaat terukur dan tak terukur pengolahan sampah menjadi kompos dan RDF; (3) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat terhadap kebersihan lingkungan akibat adanya pengolahan sampah. Penelitian ini dilakukan di UPK Desa Gunung Sari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Pengambilan data dilakukan selama bulan Februari sampai dengan April 2012. Mekanisme pengolahan sampah yang dilakukan UPK Desa Gunung Sari dianalisis secara deskriptif kualitatif. Manfaat terukur pengolahan sampah menggunakan perhitungan Productivity Method dan manfaat terukur pengolahan untuk penghematan biaya pembelian bahan bakar karena penggunaan RDF menggunakan selisi pengeluaran biaya bahan bakar sebelum dan setelah penggunaan RDF. Manfaat tak terukur pengolahan sampah untuk nilai kebersihan lingkungan menggunakan perhitungan Willingness to Pay (WTP) masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya WTP masyarakat dianalisis dengan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan, mekanisme pengolahan sampah menjadi kompos dan RDF melalui tahapan pewadahan, pengangkutan, pemilahan sampah, pencacah (crusher), pengayakan (screening), fermentasi kompos, pencacahan dan pengayakan kembali kompos, dan pengeringan RDF. Total manfaat terukur pengolahan sampah menjadi kompos dan RDF yaitu sebesar Rp 215.281.301,13 per tahun dan total manfaat tak terukur pengolahan sampah menjadi kompos dan RDF yaitu sebesar Rp 58.542.000,00 per tahun. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya nilai WTP responden yaitu umur, pendapatan, dan dummy pengetahuan responden terhadap UPK Desa Gunung Sari, jumlah tanggungan keluarga, lama tinggal, dummy pekerjaan ibu rumah tangga, dan dummy pekerjaan pegawai swasta. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk berbagai pihak, antara lain : (1) melihat kondisi UPK Gunung Sari yang masih kekurangan sampah untuk diolah menjadi kompos dan RDF, UPK Gunung Sari dapat meningkatkan jasa pengambilan sampah masyarakat diluar RW 04 sehingga kebersihan lingkungan di Desa Gunung Sari dapat ditingkatkan; (2) nilai rataan Willingness to Pay (EWTP) masyarakat yang diperoleh dalam penelitian ini hendaknya digunakan sebagai dasar untuk menentukan besarnya biaya retribusi kebersihan yang akan dibebankan per rumah tangga; (3) Nilai manfaat terukur dan tak terukur yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi informasi bahwa pengolahan sampah menjadi kompos dan RDF yang dilakukan oleh dinas kebersihan daerah bekerjasama dengan pabrik semen memiliki manfaat ekonomi bagi dinas kebersihan, pabrik semen dan masyarakat.