Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130076
Title: Distribusi spasial fitoplankton pada kawasan keramba jaring apung di waduk Ir. H. Juanda, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat
Authors: Adiwilaga, Enan M
Pratiwi, Niken Tunjung Murti
Winarni, Hesty Dwi
Issue Date: 2004
Publisher: Bogor Agricultural University
Abstract: Waduk Ir. H. Juanda mendapatkan pasokan air dari Sungai Cilalawi, Sungai Cisomang, dan dari outlet Waduk Cirata. Adanya bahan masukan tersebut, ditambah lagi! dengan adanya kegiatan budidaya ikan dalam keramba jaring apung dapat mer pengaruhi kualitas air waduk. Beban masukan tersebut ditambah dengan adanya penetrasi cahaya yang masuk ke perairan dapat mempengaruhi komposisi jenis fitoplankton, sehingga dapat mempengaruhi distribusi vertikal fitoplankton di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, kelimpahan, dan biomassa fitoplankton, serta untuk mengetahui distribusi vertikal fitoplankton pada kawasan keramba jaring apung di Waduk Ir. H. Juanda. Penelitian ini dilakukan di Waduk Ir. H. Juanda, Jatiluhur, Purwakarta, khususnya pada kawasan keramba jaring apung. Pengambilan contoh air dilakukan pada bulan Mei- Juli 2003, dengan lima stasiun pengamatan dan tiga kedalaman yaitu permukaan (0,5 m), 2 m dan 4 m. Kelima stasiun tersebut adalah Stasiun I (muara Sungai Cilalawi), Stasiun II (KIJA STAR) milihan stasi kawasan KJA III (KJA (genangan utama/dam). Stasiun IV sedang), dan Stasiun V JA dilakukan berdasarkan banyaknya keramba yang masih aktif. Untuk perhitungan biomassa fitoplankton digunakan metode biovolume, yaitu penghitungan volume fitoplankton dengan menyamakan bentuk dasar fitoplankton tersebut ke bangun geometri. Komposisi fitoplankton yang ditemukan selama pengamatan terdiri dari empat kelas yaitu Cyanophyceae, Chloropyceae, Bacillariophyceae, dan Dinophyceae dengan total genera sebanyak 22. Adapun genera yang ditemukan selama pengamatan adalah Anabaena, Chroococcus, Coelospharium, Lyngbya, Merismopedia, Microcystis, Oscillatoria, dan Spirulina (Cyanophyceae); Actinastrum, Closterium, Cosmarium, Pediastrum, Skenedesmus, Staurastrum, dan Ulothrix (Chlorophyceae); Diatoma, Navicula, Nitzchia, Pinnularia, dan Synedra (Bacillariophyceae); Ceratium dan Peridinium (Dinophyceae). Rata-rata kelimpahan fitoplankton tertinggi selama pengamatan di Waduk Ir. H. Juanda terdapat di Stasiun IV di ketiga lapisan kedalaman (permukaan, 2 m, dan 4 m) dengan nilai sebesar 915.416 sel/L (permukaan), 1.075.763 sel/L (2 m), dan 3.245.511 sel/L (4 m). Rata-rata biomassa tertinggi selama pengamatan juga terdapat pada Stasiun IV dengan nilai sebesar 1.335 µg/L (permukaan), 1.571 µg/L (2 m), dan 4.810 ug/L (4 m). Antara kelimpahan dengan biomassa terdapat hubungan yang sangat erat. Berdasarkan analisis regresi linear sederhana disimpulkan bahwa setiap penambahan nilai kelimpahan akan diikuti dengan peningkatan nilai biomassanya. Indeks keanekaragaman fitoplankton selama pengamatan memperlihatkan nilai yang rendah yaitu sebesar 0,229-1,512. Indeks keseragaman juga memperlihatkan nilai yang rendah yaitu sebesar 0,076-0,522. Nilai tersebut memperlihatkan bahwa kelimpahan tiap genera di perairan Waduk Ir. H. Juanda selama pengamatan tidak merata, sehingga ada kecenderungan untuk terjadi dominansi. Indeks dominansi selama pengamatan menunjukkan nilai sebesar 0,334-0,925 dan terjadi dominansi yang sangat jelas di Stasiun IV dengan nilai indeks dominansi sebesar 0,791-0,925.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130076
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C04hdw.pdf
  Restricted Access
Fullteks4.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.