Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130063
Title: Dampak kebijakan pemerintah pada industri gula dan kesejahteraan produsen gula di Indonesia: analisis simulasi kebijakan
Authors: Hendrakusumaatmaja, Sutara
Ermawan, Yuliana
Issue Date: 2012
Publisher: IPB University
Abstract: Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan rentang waktu dari tahun 1980 hingga 2010. Sumber data diperoleh dari beberapa instansi yaitu Kementrian Pertanian (Kementan), Dewan Gula Indonesia (DGI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan publikasi lainnya. Model ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Model ekonometrika dalam penelitian ini terdiri dari 9 persamaan yaitu 7 persamaan struktural dan 2 persamaan identitas. Persamaan struktural yaitu luas areal perkebunan tebu, produksi tebu, permintaan gula, harga riil gula ditingkat petani, harga riil gula domestik, impor gula dan harga riil gula impor sedangkan persamaan identitas yaitu produksi gula dan penawaran gula Indonesia. Metode estimasi terhadap persamaan dalam model yang digunakan adalah Two Stage Least Squares (2SLS), yang menggunakan bantuan software Statistical Analysis System (SAS) 9.1. Simpulan dari penelitian ini sebagai berikut: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi model permintaan dan penawaran gula di Indonesia, yaitu: (a) luas areal perkebunan tebu dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula ditingkat petani t-1, harga riil pupuk urea t-1 dan luas areal perkebunan tebu t-1; (b) produksi tebu dipengaruhi secara nyata oleh luas areal perkebunan tebu, harga riil gula ditingkat petani petani serta harga riil pupuk urea; (c) harga riil gula ditingkat petani dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula impor, produksi gula, harga riil dasar gabah dan harga riil gula ditingkat petani t-1; (d) harga riil gula domestik dipengaruhi secara nyata oleh tren dan harga riil gula domestik t-1; (e) permintaan gula Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh harga riil gula domestik, pendapatan perkapita t-1, jumlah penduduk Indonesia serta permintaan gula t-1. (2) Dampak kebijakan pemerintah terhadap industri gula dan surplus produsen antara lain: (a) Kebijakan pemerintah yang mampu meningkatkan kinerja industri gula dan menurunkan impor gula adalah kebijakan peningkatan tarif impor, kebijakan peningkatan harga dasar gula serta kebijakan subsidi input serta kebijakan yang mampu meningkatkan konsumsi gula masyarakat adalah kebijakan penurunan tarif impor; (b) Kebijakan pemerintah yang mampu meningkatkan surplus yang diterima produsen adalah kebijakan peningkatan tarif impor, kebijakan peningkatan harga dasar gula serta kebijakan subsidi input. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dikemukakan antara lain: (1) Sebagai upaya meningkatkan produksi gula dalam negeri secara signifikan, maka sebaiknya pemerintah melakukan kebijakan promosi berupa subsidi input dan peningkatan harga yang diterima petani; (2) Sebagai upaya mengurangi impor gula, maka sebaiknya pemerintah melakukan kombinasi kebijakan antara kebijakan promosi dan proteksi, yaitu peningkatan tarif impor gula yang disertai dengan pemberian subsidi input pupuk urea kepada petani tebu; (3) Sebagai upaya meningkatkan konsumsi gula serta menurunkan harga gula eceran, maka sebaiknya pemerintah melakukan kebijakan penurunan tarif impor; (4) Sebagai upaya meningkatkan surplus yang diterima petani tebu dan pabrik gula, maka sebaiknya pemerintah melakukan kebijakan promosi berupa subsidi input maupun peningkatan harga provenue.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130063
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H12yer.pdf
  Restricted Access
Fulltext923.77 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.