Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129908
Title: Pengaruh Kondisi Ruang dan Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Tanaman Antlturium andreanum
Authors: Arifin, Nurhayati H.S.
Hidayati, Novi Wafroh
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan ketahanan tanaman Anthurium andreanum dalam kondisi ruang berpendingin dan tidak berpendingin dengan komposisi media dasar arang sekam dan kompos yang dicampur tanah atau cocopeat atau zeolit. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Oktober 2004 - Desember 2004. Ruang penelitian bertempat di Laboratorium Pendidikan Hortikultura (ruang berpendingin) dan Ruang 608 Wing 8 Level 6 (ruang tidak berpendingin), Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian komposisi media pada dua ruang yang berbeda (berpendingin dan tidak berpendingin). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan satu faktor yaitu komposisi media. Perlakuan komposisi media terdiri dari tiga taraf yaitu: 1) arang sekam : kompos : tanah (3: 1: 1 (v/v/v)), 2) arang sekam : kompos : coco peat (3: 1: 1 (v/v/v)) dan 3) arang sekam : kompos : zeolit (3: 1 :1 (v/v/v)). Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan sehingga terdapat 3x3=9 satuan unit percobaan di setiap ruang. Setiap satuan unit percobaan terdiri atas dua pot tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji F pada sistem SAS, kemudian diuji lanjut dengan Uji Wilayah Berganda Duncan taraf 5% untuk melihat perbedaan perlakuan komposisi media dalam satu ruangan. Untuk membandingkan nilai tengah pada perlakuan komposisi media yang sama dalam ruangan yang berbeda dilakukan uji pembanding yaitu uji t (t-test). Data scoring dianalisis dengan menggunakan analisis Kruskal Wallis pada sistem Minitab. Tanaman yang digunakan adalah Anthurium andreanum yang mempunyai tinggi 30-40 cm, jumlah daun 3-5 helai dan 1-2 tangkai bunga berwama merah. Pengamatan setiap minggu dilakukan terhadap persentase pertambahan tinggi tanaman, persentase pertambahan panjang daun, persentase pertambahan lebar daun, pertambahan jumlah daun, perubahan warna daun dan pembungaan. Uji penampilan visual dilakukan pada 2, 6 dan 11 Minggu Setelah Perlakuan (MSP). Analisis klorofil dilakukan pada awal dan akhir pengamatan, sedangkan analisis media dilakukan pada awal pengamatan. Hasil penelitian menunj ukkan bahwa perlakuan komposisi media di kedua kondisi ruang tidak berbeda nyata kecuali terhadap persentase pertambahan tinggi tanaman pada 1 MSP di kedua kondisi ruang dan 4 MSP di ruang tidak berpendingin dan persentase pertambahan lebar daun tanaman di ruang tidak berpendingin pada 2-7 MSP dan 11 MSP. Setelah satu minggu berada di dalan1 ruang, beberapa bunga dan kuncup bunga mulai mengering. Seluruh bunga mengering pada 4 MSP di ruang berpendingin dan dua tangkai bunga mampu bertahan sampai 7 MSP di ruang tidak berpendingin. Sampai akhir pengamatan (11 MSP) tanaman tidak mengalami periode pembungaan barn. Pada kedua kondisi ruang, perlakuan komposisi media arang sekam : kompos : cocopeat (3:1:1 (v/v/v)) memberikan pengaruh terbesar terhadap persentase pertambahan tinggi tanaman, persentase pertambahan panjang daun, persentase pertambahan lebar daun, pertambahan jumlah daun dan ketahanan tanaman. Hasil uji penampilan visual menunjukkan bahwa pada 2 MSP secara keseluruhan tanaman disukai oleh responden, pada 6 MSP tanaman di ruang tidak berpendingin lebih disukai dibandingkan dengan tanaman di ruang berpendingin dan pada 11 MSP tanaman di ruang berpendingin tidak disukai, sedangkan tanaman di ruang tidak berpendingin masih disukai. Perlakuan ruang berpendingin memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap persentase pertambahan tinggi tanaman dan pertambahan jumlah daun dibandingkan dengan perlakuan komposisi media di ruang tidak berpendingin. Sedangkan perlakuan ruang tidak berpendingin memberikan pengaruh lebih besar terhadap persentase pertambahan panjang dan lebar daun serta ketahanan tanaman dibandingkan dengan perlakuan komposisi media di ruang berpendingin. Warna daun tanaman tidak mengalami perubahan kecuali pada komposisi media arang sekam : kompos : tanah (3: I: 1 (v/v/v)) di ruang berpendingin. Secara umum kandungan klorofil daun pada tanaman di ruang berpendingin mengalami peningkatan scdangkan di ruang tidak berpendingin mengalami penurunan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komposisi media arang sekam : kompos : cocopeat (3: l: 1 (v/v/v)) memberikan pengaruh yang terbesar terhadap pertumbuhan dan ketahanan tanaman Anthurium andreanum baik pada ruang berpendingin maupun ruang tidak berpendingin. Perlakuan ruang berpendingin memberikan pengaruh lebih besar terhadap persentase pertambahan tinggi dan jumlah daun tanaman dibandingkan dengan perlakuan ruang tidak berpendingin. Sedangkan persentase pertambahan panjang dan lebar daun serta ketahanan tanaman lebih besar pada ruang tidak berpendingin dibandingkan dengan ruang berpendingin. Berdasarkan ketahanan bunga dan daun tanaman maka periode layak display tanaman A. andreanum dalam ruang berpendingin selama tiga minggu dan ruang tidak berpendingin selama empat minggu. A. andreanum tidak dapat berbunga pada seluruh perlakuan komposisi media di kedua kondisi ruang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129908
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05nwh.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.