Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129870Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Fewidarto, Pramono D | - |
| dc.contributor.author | Purba, Rosmeri | - |
| dc.date.accessioned | 2023-11-01T11:35:52Z | - |
| dc.date.available | 2023-11-01T11:35:52Z | - |
| dc.date.issued | 2012 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129870 | - |
| dc.description.abstract | Beras merupakan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar itu diperkirakan mengkonsumsi beras sekitar 139,15 kg per kapita per tahun (BPS, 2010) atau sebesar 32,9 juta ton per tahun. Pemerintah memberikan bantuan pada rakyat miskin dalam bidang pangan yang sering disebut Raskin (beras untuk rakyat miskin). Tahun 2010 mencapai lebih dari 17 juta jiwa di Indonesia menerima Raskin, dan sedikitnya 2.840.534 rumah tangga miskin (RTM) di Provinsi Jawa Barat,dan sebanyak 42.328 RTM diantaranya berada di kota Bogor. Guna memenuhi permintaan Raskin di Kota Bogor, dan menjaga kontinuitas pengiriman, maka harus ada pengelolaan persediaan dan pendistribusian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk : (1)Mengidentifikasi pola penetapan kebutuhan (prosedur) penyediaan dan penyaluran Raskin, (2)Menganalisis sistem distribusi dan pengendalian persediaan Raskin yang tepat dan memungkinkan diperoleh kondisi optimal, (3)Merekomendasikan tingkat persediaan yang optimal.Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak Bulog serta berdasarkan pengisian kuisioner oleh RTS-PM sebanyak 42 responden. Data sekunder diperoleh dari data perusahaan, BPS, skripsi, artikel atau literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Alat analisis yang digunakan untuk distribusi adalah analisis deskriptif, sedangkan untuk persediaan adalah EOQ dan ROP. Pola penetapan kebutuhan penyediaan Raskin atau penyaluran adalah persediaan beras didatangkan tiap bulan. Sistem pengendalian persediaan yang berlaku pada Bulog sebesar persediaan tiga bulan kedepan namun karena keterbatasan gudang hal ini tidak dapat diterapkan dengan baik. Asumsi EOQ dapat dipenuhi akan tetapi menghasilkan penggunaan biaya yang lebih besar. Penggunaan ROP menunjukkan nilai ROP sebesar 1.442 ton dengan 11 kali pemesanan dalam setahun, hal ini akan menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp 1.217.476.247. Bebarapa alternatif yang direkomendasikan pada Bulog untuk perbaikan program Raskin kedepannya adalah: (a)tanggal pengiriman beras yang jelas kepada warga (b)SPA dari Walikota diterbitkan sekali setahun (c) Petugas yang memungut uang hasil penjualan beras harus langsung menyetorkan uang hasil penjualan beras. Kapasitas gudang menjadi salah satu saran buat Bulog agar dapat menampung yang lebih banyak mengingat penyaluran per bulan yang besar yaitu 4.302 ton per bulan. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Economics and Development Studies - Management | id |
| dc.title | Analisis Distribusi Raskin Di Kota Bogor Dan Persediaan Beras Di Gudang Bulog Dramaga Bogor | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | EOQ | id |
| dc.subject.keyword | ROP | id |
| dc.subject.keyword | Biaya pesan | id |
| Appears in Collections: | UT - Management | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| H12rpu.pdf Restricted Access | Fulltext | 950.42 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.