Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129743
Title: Analisis kelayakan pengusahaan sayuran organik: kasus di Matahari Farm, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor
Authors: Nurmalina, Rita
Abriyanti, Dedeh Suryani
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Gaya hidup sehat dengan slogan "Back to Nature" telah menjadi trend masyarakat. Orang makin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia non alami, ternyata menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan atas produk-produk pertanian organik melonjak selama beberapa bulan terakhir. Produk-produk pertanian organik yang permintaannya sedang tinggi adalah sayuran, beras, buah-buahan, kopi, teh dan rempah-rempah. Sayuran organik merupakan komoditas sayuran yang banyak diminati untuk dikembangkan pada saat ini. Keistimewaan dari sayuran organik adalah mengandung antioksidan 10-50 persen di atas sayuran non-organik. Sayuran dan buah organik diketahui mengandung Vitamin C dan mineral esensial lebih tinggi dibanding dengan non-organik. Kandungan nitrat dalam sayuran dan buah organik diketahui 25 persen lebih rendah daripada yang non-organik. Manfaat yang ditimbulkan dari membiasakan diri mengkonsumsi makanan organik adalah mengurangi asupan bahan kimia beracun ke dalam tubuh, menyerap kemungkinan masuknya sel-sel produk pertanian hasil rekayasa genetika, meningkatkan asupan nutrisi bermanfaat, dan menurunkan resiko kanker, penyakit jantung koroner, alergi dan hiperaktivitas pada anak-anak. Matahari Farm merupakan salah satu produsen baru dalam bisnis sayuran organik dalam greenhouse. Sayuran organik yang diproduksi yaitu caisim, pakcoy, kailan, dan kangkung. Sebagai perusahaan baru dalam bisnis sayuran organik perlu dikaji kelayakan investasi yang dilakukan oleh Matahari Farm. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji kelayakan investasi pengusahaan sayuran organik dalam greenhouse di Matahari Farm dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial, (2) menganalisis kelayakan finansial usahatani sayuran organik dalam greenhouse, (3) menganalisis tingkat kepekaan kondisi kelayakannya jika terjadi perubahan dalam komponen manfaat dan biaya. Saat ini Matahari Farm sedang melakukan perencanaan untuk melakukan pengembangan usaha sayuran organik dengan membuka lahan baru untuk menambah greenhouse. Dalam rencana ini dibutuhkan biaya investasi yang cukup besar, sehingga Matahari Farm menghadapi pilihan dalam modal yaitu menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman dari bank atau perorangan. Skenario yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga skenario, yaitu: (1) Skenario I seluruh modal yang digunakan adalah modal sendiri, (2) Skenario II seluruh modal yang digunakan adalah modal pinjaman dari bank, (3) Skenario III kombinasi skenario I dan skenario II dengan asumsi perbandingan 50 persen untuk modal sendiri dan 50 persen modal pinjaman dari bank. Kriteria kelayakan investasi pengusahaan sayuran organik (caisim, pakcoy, kailan, dan kangkung) pada Matahari Farm dilihat dari nilai NVP, Gross B/C, IRR, dan Payback Period. Nilai dari kriteria tersebut diperoleh dengan memperhitungkan selisih antara manfaat bersih yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dihitung dengan nilai sekarang (present value) dengan menggunakan nilai tingkat diskonto 9.75 persen. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap produksi dan harga input perlu diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahan- perubahan yang terjadi seperti penurunan penjualan, peningkatan biaya variabel, peningkatan penjualan, dan penurunan biaya variabel. Selain itu diperlukan suatu analisis kelayakan pengusahaan yang akan dilakukan dilihat dari beberapa aspek dalam studi kelayakan proyek seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial. Pengusahaan sayuran organik (caisim, pakcoy, kailan, dan kangkung) dilihat dari kriteria aspek pasar layak dilakukan. Potensi pasar dan pangsa pasar dinilai memadai untuk pemasaran produk. Walaupun pangsa pasar yang dimiliki saat ini belum terlalu besar, tetapi cukup untuk mendukung pemasaran produk. Dilihat dari aspek teknis layak dilakukan, kriteria kelayakan aspek teknis adalah lokasi dan tata letak, keragaan usahatani sayuran organik, dan faktor teknologi. Matahari Farm mempunyai struktur organisasi yang sederhana namun pembagian tugas dan wewenang setiap bagian sudah jelas. Dilihat dari aspek sosial pengusahaan sayuran organik Matahari Farm memberikan dampak positif bagi wilayah sekitarnya, seperti dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Hasil analisis kelayakan finansial pada skenario I dengan tingkat suku bunga 9.75 persen diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 430.587.215,00. Nilai Gross Benefit Cost-Ratio (Gross B/C) yang diperoleh sebesar 1.89. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh sebesar 797 persen. Nilai Payback Period (PBP) lebih kecil dari umur proyek yaitu tiga tahun enam bulan. Hasil analisis semua kriteria pada skenario I, pengusahaan sayuran organik (caisim, pakcoy, kailan, dan kangkung) ini layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis kelayakan finansial pada skenario II dengan tingkat suku bunga 14 persen diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 77.739.717,00. Nilai Gross Benefit Cost-Ratio (Gross B/C) yang diperoleh sebesar 1.23. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh sebesar 36 persen. Nilai Payback Period (PBP) lebih kesil dari umur proyek yaitu sembilan tahun lima bulan. Hasil analisis semua kriteria pada skenario II, pengusahaan sayuran organik (caisim, pakcoy, kailan, dan kangkung) ini layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis kelayakan finansial pada skenario III dengan tingkat suku bunga 12 persen diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 241.985.717,00. Nilai Gross Benefit Cost-Ratio (Gross B/C) yang diperoleh sebesar 1.51. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh sebesar 135 persen. Nilai Payback Period (PBP) lebih kesil dari umur proyek yaitu lima tahun dua bulan. Hasil analisis semua kriteria pada skenario II, pengusahaan sayuran organik (caisim, pakcoy, kailan, dan kangkung) ini layak untuk dilaksanakanāš« Hasil analisis swiching value menghasilkan bahwa skenario II merupakan skenario yang sensitif atau peka terhadap perubahan yang terjadi baik pada parameter penurunan penjualan maupun peningkatan biaya variabel. Sedangkan skenario I merupakan skenario yang paling tidak sensitif terhadap kedua parameter swiching value yang digunakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129743
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07dsa.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.