Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129710
Title: Isolasi dan fraksinasi senyawa bioaktif dari biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq)
Authors: Tohir, Dudi
Pulungan, Zuraida Fatma
Sianturi, Alesipso HM
Issue Date: 2001
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tanaman dari famili Meliaceae merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai obat tradisional dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi, malaria, eksim, dan reumatik. Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi, fraksinasi, dan pengamatan terhadap potensi bioaktivitas dari biji Swietenia mahagoni Jacq. Pengamatan bioaktivitas didasarkan pada LCso dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach. Tingkat mortalitas larva udang dihitung dengan menggunakan analisis Probit dengan selang kepercayaan 95%. Uji pendahuluan yang dilakukan terhadap biji mahoni menginformasikan bahwa kandungan metabolit sekundernya adalah alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, dan saponin. Sebanyak 248 g biji S. mahogani Jacq yang telah digiling dengan ukuran 60 mesh disokslet dengan heksana selama 48 jam. Lalu residu dimaserasi dengan metanol 3 X 24 jam dan diperoleh ekstrak metanol 23,8% berdasar bobot, berupa padatan berwarna coklat tua. Dari 5,5421 g ekstrak metanol yang diekstraksi secara partisi dengan etil asetat:air (3:2) diperoleh fraksi etil asetat 3,5014 g (63,9%) berupa serbuk padatan berwarna coklat dan fraksi air 1,9816 g (35,8%) berupa padatan berwarna coklat tua. Hasil uji bioaktivitas diperoleh fraksi yang paling aktif adalah fraksi etil asetat dengan LC50 102,0 ppm. Berdasarkan hasil uji fitokimia secara kualitatif, fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, dan steroid. Dari kromatografi kolom fraksi etil asetat menghasilkan 11 fraksi, fraksi 3 merupakan fraksi yang paling aktif dengan nilai LCso 8,5 ppm tetapi rendemennya sangat terbatas (44,2 mg), sedangkan fraksi 2, juga fraksi aktif dengan nilai LC50 12,3 ppm, rendemennya 790,2 mg, sehingga fraksi 2 dianalisis dengan kromatografi kolom untuk memperoleh senyawa yang lebih spesifik. Dari uji fitokimia secara kualitatif, fraksi 2 dan fraksi 3 mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid. Fraksi 2 berupa kristal putih kekuningan, dan fraksi 3 berupa kristal putih kecokelatan Pemisahan fraksi 2 dengan kromatografi kolom diperoleh 9 fraksi. Fraksi 2.3 merupakan fraksi paling aktif dengan nilai LC50 17,7 ppm. Hasil uji kualitatif fraksi 2.3 menunjukkan bahwa fraksi diduga senyawa golongan flavonoid. Analisis dengan spektrum UV-Vis fraksi 2.3 memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang, 210,20 nm dan 215,35 nm berarti senyawa ini mengandung cincin aromatik. Penambahan basa terhadap fraksi 2.3 menimbulkan efek batokromik dan menujukkan adanya kromofor yang mengalami konjugasi dengan pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih besar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129710
Appears in Collections:UT - Chemistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G01ahs.pdf
  Restricted Access
Fulltext924.32 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.