Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129599
Title: Pemberian makanan dan produksi susu sapi perah di Taurus Dairy Farm Cicurug Sukabumi
Authors: Sutardi, Toha
Permana, Idat Galih
Nugroho, Eko
Issue Date: 2004
Publisher: Bogor Agricultural University
Abstract: Upaya meningkatkan kemampuan berproduksi sapi perah berkaitan erat dengan akanan dan pemberiaannya, pemberian makanan sebagai bagian dari manajemen pemeliharaan menentukan tingkat realisasi dari potensi yang dimiliki. Strategi amberian makanan yang baik harus memperhatikan jumlah dan kesesuaian Semberian. Penelitian ini dilakukan di perusahaan peternakan sapi perah, Taurus Dairy Farm, Cicurug Sukabumi. Peubah yang diamati adalah catatan produksi susu sepanjang laktasi untuk menduga kurva laktasi dan faktor koreksi kali kelahiran, pemberian makanan terhadap produksi susu untuk melihat tingkat pemenuhan kebutuhan dan efisiensi penggunaan makanan. Seniua peubah dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi dan korelasi. Hasil yang didapatkan berupa kurva laktasi sapi perah di Taurus Dairy Farm yang dibagi menjadi 3 buah persamaan berdasarkan produksi susu. Persamaannya adalah: Produksi rendah (<10 Liter/hari, rata-rata 8,40 liter/hari): S = 12,62 15 e / R ^ 2 = 96% ). produksi sedang (10-13 L/hari, rata-rata 12,05 liter/hari): S_{t} = 18.7 10.1 (R2 = 99%) dan produksi tinggi (>13 Liter/hari, rata-rata 15,39 liter/hari): S22,92 10.26 0.151 (R ^ 2 = 98%) . Dari kurva laktasi yang didapatkan, puncak produksi terjadi pada 5-7 minggu setelah partus. Persamaan umum untuk faktor koreksi kali kelahiran mengikuti persamaan kuadratik yaitu Y = 1398, 14 + 1677, 68 X- 227,05X^ 2 . (R ^ 2 = 98%) , dengan Y = Produksi susu (liter/laktasi) dan X = Paritas ke Dari fungsi ini produksi meningkat sampai laktasi ke-3, kemudian turun perlahan-lahan Cara pemberian pakan yang diterapkan adalah dengan sistem kelompok dimana diasumsikan setiap ekor sapi mendapatkan makanan dengan jumlah yang sama. Dengan sistem yang diterapkan di TDF ini, 38% sapi kekurangan bahan kering dan energi dan 10% kekurangan protein. Secara biologis, sapi dengan produksi rendah kurang efisien dalam menggunakan makanan. Efisiensi penggunaaan nutrien yaitu BK, TDN dan PK digambarkan dengan persamaan : Y1 -0,458+0,002 X₁ + 0,080 X2-0,010 X3+ 0,057 X4 (R ^ 2 = 83%) Y2-0,694+0,003 X +0,122 X2-0,016 X3 +0,086 X4 (R ^ 2 = 83%) Y3 = -3,060 +0,014 X, +0,544 X2-0,077 X3 +0,378 X4 (R ^ 2 = 83%) dengan X₁, X2 X3 dan X4 masing-masing adalah bobot metabolik, daya produksi, paritas dan stadium laktasi. Sedangkan Y, Y2 dan Y3 masing-masing adalah efisiensi penggunaan bahan kering, efisiensi penggunaan energi dan efisiensi penggunaa: protein. Efisiensi penggunaaan nutrien yaitu BK, TDN dan PK dominan dipengaruhi leh daya produksi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129599
Appears in Collections:UT - Nutrition Science and Feed Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D04enu2.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.