Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129435
Title: Analisis kesenjangan antar daerah kabupaten/kota di provinsi Riau tahun 2003-2009
Authors: Beik, Irfan Syauqi
Rani, Istiqamah
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Provinsi Riau selama ini dikenal dengan letaknya yang strategis dan kaya dengan sumber daya alam. Sektor pertambangan dan penggalian dengan migas adalah sektor dengan kontribusi tertinggi dalam pembentukan PDRB Provinsi Riau yang mencapai Rp. 123.781.863,82 juta atau sekitar 44,78 persen pada tahun 2008. PDRB Provinsi Riau merupakan PDRB tertinggi di Pulau Sumatera dan tertinggi keenam secara nasional dengan besaran Rp. 276.400.129,95 juta pada tahun 2008. Selain catatan perekonomian yang bagus, Provinsi Riau tidak lepas dari permasalahan kemiskinan. Pada bulan Maret tahun 2009 Provinsi Riau berada di urutan kesebelas terendah dalam persentase penduduk miskin Indonesia. Selain itu, rentang PDRB dengan migas antar kabupaten/kota sangat lebar karena hanya beberapa kabupaten yang tercatat memiliki kekayaan sumber daya alam berupa migas. Selain rentang PDRB, nilai investasi antar kabupaten/kota juga berbeda. Myrdal menyebutkan bahwa kesenjangan regional berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang dikendalikan oleh motif laba. Motif laba inilah yang mendorong berkembangnya pembangunan terpusat di wilayah-wilayah yang memiliki harapan-laba tinggi, sementara wilayah-wilayah lain tetap terlantar (Jhingan, 2008). Investasi PMDN terbesar berada di Kabupaten Kampar, investasi PMDN terkecil berada di Kabupaten Rokan Hilir, dan untuk daerah kota hanya Kota Pekanbaru yang memiliki nilai investasi PMDN. Sedangkan investasi PMA didominasi oleh kabupaten-kabupaten kaya akan migas seperti Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai. Perbedaan antar kabupaten/kota menyebabkan kesenjangan antar daerah. Kesenjangan yang ekstrem dapat menyebabkan inefisiensi alokasi dan melemahkan stabilitas sosial juga solidaritas. Dalam delapan Misi Pembangunan Riau tahun 2004 – 2008 sebagai perwujudan Visi Pembangunan Riau 2020 tahap kedua dicantumkan terwujudnya keseimbangan pembangunan antar wilayah (spread of development equilibrium between region). Selain itu dalam RPJMN Tahun 2010 – 2014 disebutkan bahwa kesenjangan antar wilayah masih merupakan isu strategis yang menonjol dalam pembangunan wilayah dalam lima tahun ke depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat klasifikasi kabupaten/kota berdasarkan laju pertumbuhan dan PDRB perkapitanya. Selain itu akan dianalisis kesenjangan antar daerah kabupaten/kota di Provinsi Riau. Analisis kesenjangan akan dilakukan dengan memasukkan sektor migas dan tanpa memasukkan sektor migas. Selanjutnya akan dianalisis dampak kesenjangan tersebut terhadap social welfare loss.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129435
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10ira1.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.