Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129432
Title: Variabilitas suhu dan salinitas di perairan utara Papua (5 derajat lintang utara dan 137 derajat bujur timur) dari Buoy Triton
Authors: Natih, Nyoman Metta N
Nurjaya, I Wayan
Afif, Muhammad
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat Variabilitas suhu dan salinitas di Perairan Utara Papua (5°LU dan 137°BT) hubungannya dengan angin dan El Nino Southern Oscillation Index (ENSO). Data suhu, salinitas, dan angin merupakan data harian periode Juli 2004-Mei 2009 direkam oleh pengamat Buoy Triton pada koordinat 5°LU dan 137°BT, selain itu juga digunakan data Indeks Osilasi Selatan yang merupakan data bulanan periode Juli 2004-Mei 2009 yang di peroleh dari situs Badan Meteorologi Australia (http ://www.bom.gov.au). Sebaran temporal suhu dan salinitas ditampilkan dengan menggunakan perangkat lunak ODV mp (Alfred Wegener Institut for Polar and Marine Research), sebaran temporal SOI ditampilkan menggunakan perangkat lunak MATLAB 7.01 (Mathworks, Inc), dan sebaran temporal angin ditampilkan dengan menggunakan perangkat lunak surfer 8.0 (Golden Software, Inc). Sebaran temporal digunakan untuk menganalisis hubungan antara suhu dan salinitas dengan angin dan SOI. Spektrum densitas energi digunakan untuk melihat periode fluktuasi signifikan dari parameter suhu, salinitas, angin, dan SOI. Spektrum densitas energi dihitung dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) menggunakan perangkat lunak Statistica 8.0 (Statsoft, Inc). Hubungan antar suhu, salinitas, angin, dan SOI digunakan Cross Spectral Analysis dengan menggunakan perangkat lunak Statistica 8.0. Hasil sebaran temporal suhu dan salinitas menunjukkan bahwa suhu dan salinitas di Perairan Utara Papua memiliki stratifikasi yang kuat dan jelas sesuai musim. Pada Musim Timur, suhu dan salinitas relatif tinggi serta lapisan salinitas maksimum lebih tebal, hal ini diduga karena Arus Bawah Khatulistiwa (Equatorial Undercurrent) yang merupakan refleksi dari Arus Bawah Pantai Papua (New Guinea Coastal Undercurrent) dan Arus Sakal Khatulistiwa Utara (North Equatorial Counter Current) yang menguat pada Musim Timur. Pada Musim Barat suhu dan salinitas relatif rendah serta lapisan salinitas masimum tidak terlihat, hal ini diduga karena angin Passat Timur Laut, kondisi angin ini membawa pengaruh pada curah hujan, dimana angin tersebut membawa hujan, sehingga terjadi penurunan suhu air laut. Pada Musim Peralihan I dan II suhu dan salinitas relatif tinggi, hal ini diduga karena masukan massa air dari Pasifik Selatan yang lebih hangat dan asin…
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129432
Appears in Collections:UT - Marine Science And Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C10maf.pdf
  Restricted Access
Fulltext25.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.