Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129349
Title: Pemanfaatan limbah kulit singkong menjadi keripik kulit singkong
Authors: Anwar, Faisal
Mudjajanto, Eddy Setyo
Rizkha, Meilia
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pemanfaatan kulit singkong dalam meningkatkan nilai jual dengan mengolahnya menjadi keripik kulit singkong. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) mempelajari proses pembuatan keripik kulit singkong, (2) mengetahui kadar HCN pada kulit singkong segar dan keripik kulit singkong, (3) mengetahui pengaruh perendaman dan perebusan terhadap kadar HCN, (4) mengetahui daya terima keripik kulit singkong, (5) mengathui sifat fisk keripik kulit singkong dan (6) mengetahui kandungan zat gizi dari kulit singkong segar dan keripik kulit singkong. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan: rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah metode perendaman selama 24 jam (A) yang terdiri dari dua taraf, yaitu perendaman dengan air yang tidak diganti (A1) dan perendaman dengan air yang diganti pada jam ke-12 (A2). Faktor kedua adalah perebusan (8) yang terdiri atas tiga faktor yaitu perebusan selama 10 menit (B1), 20 menit (82) dan 30 menit (B3). Kulit singkong yang digunakan adalah kulit singkong putih yang diperoleh dari Balai Penelitian Bioteknologi dan Genetika (Balitbiogen), Cimanggu, Bogor. Analisis yang dilakukan pada kulit singkong segar meliputi analisis kadar HCN dan kandungan zat gizi. Analisis kadar HCN juga dilakukan pada setiap tahap pembuatan. Keripik yang dihasilkan akan diji kesukaan secara organoleptik Keripik yang menjadi contoh dalam uji organoleptik ada tiga jenis, yaitu keripik hasil perendaman dengan air yang diganti yang kemudian direbus selama 10, 20 dan 30 menit. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa perbedaan metode perendaman tidak akan memberikan perbedaan karakteristik keripik yang dihasilkan jika dilihat dari parameter yang dinilai seperti warna, aroma, rasa dan tekstur (kerenyahan). Perbedaan metode perendaman dilakukan hanya untuk melihat perbedaan kadar HCN. Keripik terpilih berdasarkan uji organoleptik, akan menjadi contoh dalam analisis kandungan zat gizi keripik kulit singkong Analisis sifat fisik (kekerasan, warna dan volume pengembangan) dilakukan terhadap tiga keripik yang menjadi contoh dalam uji organoleptik Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, program SAS dan program SPSS versi 13.0 for Windows (untuk data organoleptik, hubungan volume pengembangan dengan kekerasan keripik dan uji beda kandungan zat gizi antara kulit singkong segar dengan keripik kudit singkong). Data organoleptik yang diperoleh diuji dengan Kruskal Wallis Test Untuk data kandungan HCN dan sifat fisik diuji dengan analisis ragan (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan untuk melihat perlakuan serta jenis keripik mana yang berbeda. Up korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antara volume pengembangan dengan tingkat kekerasan keripik Proses pembuatan keripik dilakukan secara sederhana agar dapat diterapkan dalam rumah tangga. Proses tersebut meliputi pencucian, pemotongan, perendaman dalam natrium bisutfit 0.3% selama 15 menit, perendaman dalam air selama 24 jam (A) dengan dua metode yang berbeda (A1) dan (A2), perebusan dengan waktu yang berbeda (B1), (B2) dari (83). pengepresan, pengeringan dengan panas matahari, dan penggorengan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129349
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07mri.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.