Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129343
Title: Pembuatan stek pucuk Shore balangeran(Korth.)Burck. dengan perlakuan hormon IBA,NAA dan air kelapa
Authors: Istomo
Subiakto, Atok
Hariadi, Bagus
Issue Date: 2007
Publisher: IPB University
Abstract: Pengadaan bibit yang cepat dan murah dengan metode stek merupakan kebutuhan untuk rehabilitasi. Teknik ini memiliki kendala persen hidup kecil karena dehidrasi dan masalah jenis serta dosis zat perangsang tumbuh agar menghasilkan persen hidup maksimal. Karena harganya murah dan melimpah, air kelapa mulai dilirik sebagai alternatif zat perangsang tumbuh. Tetapi dosis yang tepat untuk perkembangbiakan dengan cara stek belum banyak diketahui. Diperlukan penelitian untuk mengetahui dosis yang tepat sebagai zat perangsang tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh hormon (IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppm - NAA 50 ppm dan Air Kelapa 100%) terhadap perkembangan anakan Shorea balangeran (Korth.) Burck. Penelitian dilakukan di Greenhouse KOFFCO System, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam (P3HKA) Bogor selama bulan Agustus hingga Oktober 2006. Bahan yang digunakan adalah bibit Shorea balangeran (Korth.) Burck., hormon IBA 100 ppm, hormon NAA 100 ppm, hormon IBA 50 ppm - NAA 50 ppm dan Air Kelapa 100%. Media yang digunakan adalah serbuk kelapa, sekam padi dan vermikulit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima macam perlakuan hormon yaitu IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppm - NAA 50 ppm, air kelapa 100% dan kontrol. Setiap perlakuan memiliki tiga ulangan dan dalam setiap ulangan terdapat 50 batang stek, total unit pengamatan 750 batang. Hasil penelitian menyatakan bahwa perlakuan NAA 100 ppm memberikan nilai terbesar pada tiga peubah yaitu persen hidup stek (77,33%), jumlah akar (6,36) dan panjang akar (17,92 cm). Kemudian pada peubah berat basah akar, perlakuan kontrol memberikan nilai terbesar yaitu 0,23 gram. Sementara pada peubah berat kering akar, perlakuan air kelapa 100% memberikan nilai tertinggi yaitu 0,02 gram. Perlakuan IBA 100 ppm memberikan nilai terbesar pada peubah berat basah tunas (0,07 gram) dan perlakuan IBA 50 ppm - NAA 50 ppm menyumbangkan nilai tertinggi berat kering tunas (0,014 gram). Setelah menganalisis data pada analisis sidik ragam menggunakan software SAS version 6.12 ukur dan mengamati stek pada enam peubah yang diamati yaitu persen hidup stek, jumlah akar, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar dan berat basah tunas diketahui bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap keenam peubah tersebut. Perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap peubah berat kering tunas dan hasil uji Duncan menyatakan bahwa setiap perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian ini adalah perlakuan hormon dan KOFFCO System memberikan rata-rata persen hidup stek pucuk Shorea balangeran (Korth.) Burck. sebesar 54%. Perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap enam peubah yang diamati. Perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap peubah berat kering tunas dan hasil uji Duncan menyatakan bahwa setiap perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Saran yang dapat diberikan adalah penelitian lanjutan dengan memperhatikan faktor juvenil dan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan stek pucuk Shorea balangeran (Korth.) Burck.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129343
Appears in Collections:UT - Silviculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E07bha.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.