Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129237
Title: Pendugaan Jarak Genetik pada Itik Cihateup, Cirebon, dan Mojosari
Authors: Sumantri, Cece
Brahmantiyo, Bram
Muzani, Agus
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Itik merupakan salah satu jenis unggas yang mempunyai peranan cukup penting sebagai penghasil telur dan daging. Itik mempunyai prospek yang sangat baik karena ketahanannya terhadap penyakit, kemudahan dalam pemeliharaan, kemudahan dalam menggunakan pakan, dan pertumbuhan yang lebih cepat diban dingkan ayam lokal. Pe nelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tambahan mengenai karakteristik khusus berdasarkan ukuran tubuh pada itik Cihateup, Cirebon dan Mojosari, mencari jarak genetik, pembuatan pohon fenogram dan mengetahui faktor peubah pembeda jenis itik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2004 sampai dengan Desember 2004. Penelitian dilaksanakan di peternakan DWI MITRA DAQ, Gunung Sindur, Bogar. Beberapa peubah yang diamati yaitu panjang leher, panjang sayap, lingkar dada, dalam dada, panjang badan, keliling tarsometatarsus, panjang dada, panjang jari ketiga, panjang tarsometatarsus, panjang tibia, panjang femur dan panjang maxilla. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan GLM (General Linier Model) prosedur Least Squares Means (LSM) da.n analisis diskriminan sederhana dengan prosedur PROC CANDISC dan PROC DISCRIM dengan menggunakan paket program SAS versi 6.12 dan program MEGA2 untuk membuat konstruksi pohon fenogram. Itik Cihateup secara umum memiliki ukuran tubuh yang lebih besar di bandingkan itik Cirebon dan Mojosari (P < 0,05), walaupun ada beberapa. ukuran tubuh yang tidak berbeda dengan itik Cirebon dan bahkan ada yang lebih kecil dari itik Mojosari. Ukuran tubuh itik Cihateup untuk panjang leher, panjang sayap, lingkar dada, dalam dada, panjang jari ketiga dan panjangfemur lebih besar dari itik Cirebon dan Mojosari. Panjang badan dan panjang tibia itik Cihateup sama dengan itik Cirebon, tetapi lebih besar dari itik Mojosari, sedangkan keliling tarsometatarsus, panjang da.da dan panjang maxilla itik Cihateup sama den gan itik Cirebon dan Mojosari. Ukuran tubuh itik Cihateup yang lebih kecil dibanding itik Cirebon dan Mojosari adalah panjang tarsomatatarsus. Ukuran tubuh itik mulai dari yang terbesar sampai terkecil adalah itik Cihateup, Cirebon dan Mojosari. Hasil analisis canonical memperlihatkan bahwa peubah pembeda morfologi tubuh itik yang paling berpengaruh adalah panjang leher 0,837970 pada canonical kesatu, jari ketiga 0,84471 pada canonical kesatu, tibia 0,510454 pada canonical kedua danfemur 0,851225 pada canonical kesatu. Dari hasil analisis nilai kesamaan dan campuran di dalam jenis itik, ukuran fenotipik itik Cirebon memiliki campuran itik Cihateup sebesar 43,33% dan itik Mojosari sebesar 3,33%. Itik Cihateup hanya memiliki campuran dari itik Cirebon se banyak 36,67%, sedang itik Mojosari memiliki nilai campuran yang cukup rendah dari itik Cirebon (13,33%) dan itik Cihateup (3,33%). Kesamaan ukuran tubuh dari rendah ke tinggi berturut-turut adalah itik Cirebon (53,33%), itik Cihateup (63,33%) dan itik Mojosari (83,33%). Jarak genetik Mahalonobis memperlihatkan bahwa itik Cihateup memiliki jarak genetik yang cukup dekat dengan itik Cirebon, yaitu sebesar 0,880. Itik Cirebon dengan itik Mojosari dan itik Cihateup dengan itik Mojosari memiliki jarak genetik yang cukup jauh, yaitu 1,786.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129237
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D05amu.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.