Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129222
Title: Evaluasi Produksi Susu dan Kadar Lemak Susu Sapi Perah pada Peternakan Rakyat di Desa Sebaluh Kecamatan Pujon Jawa Timur
Authors: Purwanto, Bagus P.
Murfi, Andi
Rizki, Amalia Nur
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pemberian pakan untuk sapi laktasi pada peternakan rakyat pada umumnya tidak berdasarkan atas kebutuhan individu ternak akibatnya ternak tersebut tidak berproduksi sesuai dengan kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi susu dan kadar lemak susu sapi perah peternakan rakyat di Desa Sebaluh Kecamatan Pujon, Jawa Timur dalam hubungannya dengan jenis dan jumlah pakan yang diberikan. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dengan cara pengamatan dan pengukuran secara langsung terhadap l 20 ekor sapi perah yang dipelihara oleh 30 orang peternak anggota Koperasi “SAE" yang meliputi umur temak, bulan laktasi, periode laktasi dan lingkar dada. Jumlah pakan yang diberikan pada tanggal pencatatan ditimbang berdasarkan jenisnya. Produksi susu diukur dengan menimbang hasil pemerahan pagi dan sore hari, sedangkan kadar lemak susu dianalisa dengan metode Gerber di Laboratorium Susu Koperasi "SAE" Pujon. Data sekunder didapatkan dari buku Laporan Tahunan Koperasi, publikasi hasil-hasil penelitian serta buku yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan regresi lienier ganda ( Steel and Torrie, 1995) untuk mengetahuai besarnya hubungan pemberian BK hijauan (Xi), BK konsentrat (X2), TDN (X:,) dan PK (Xi) terhadap produksi susu (Y: 1 dan kadar lemak susu (Y2). Pemberian pakan sapi laktasi di Desa Sebaluh tidak berdasarkan kebutuhan individu temak. Rataan pemberian BK adalah 3, 160 dari bobot badannya sedangkan imbangan antara BK hijauan dengan BK konsentrat adalah 48:52. Kekurangan BK terjadi pada bulan lakiasi ke-3 yang diduga disebabkan tingginya produksi susu pada puncak lakiasi sehingga kebutuhan BK meningkat. Kekurangan energi terjadi pada bulan lak.iasi ke-1, 2, 3 dan 5 secara berturut-tunn sebesar 1,27 kg; 0,05 kg; 1,90 kg dan 0,55 kg. Pemberian energi yang berlebihan juga terjadi yang diduga disebabkan beragamnya kemampuan berproduksi susu dan bobot badan sapi perah dalam setiap pengelompokan. Kekurangan protein terjadi pada bulan Iaktasi ke- 1, 2, 3 dan 5 secara berturut-turut sebesar 0,27 kg: 0, 17 kg: 0.50 kg dan 0, 14 kg. Rataan produksi susu per ekor per hari di Desa Sebaluh adalah 13,00±5,69 kg. Puncak laktasi dicapai pada periode laktasi ke-4 dengan rataan produksi susu sebesar 15,15±6,73 kg/ekor/hari, sedangkan puncak produksi dalam satu masa lakiasi dicapai pada bulan taktasi ke-3 dengan rataan produksi susu sebesar 18,07±6 ,87 kg/ekor/hari. Rataan kadar lemak susu di Desa Sebaluh adalah 4,00±0,46%. Kadar lemak susu tertinggi dicapai pada bulan laktasi ke-4 pada saat produksi susu menurun dengan rataannya sebesar 4,28±0,.50%. Dari hasil analisis regresi berganda dengan program Minitab didapatkan bahwa persamaan Y1 = 9, 11 - l ,59X3 + 10,6X4 (R-=l 5,6%) yang artinya bahwa kombinasi pemberian TDN (X3) dan pemberian PK (X4) secara bersama-sama sangat nyata lebih mempengaruhi produksi susu dibandingkan dengan persamaan Y1 = 8,82 + 0,021X1 + 0,549X2 (R2 = 7,2%) yaitu kombinasi antara pemberian BK hijauan (X1 ) dan pemberian BK konsentrat (X2). Dari kedua peubah bebas (X3 dan X4) menunjukkan bahwa produksi susu dominan dipengaruhi oleh pemberian PK dalam ransum. Sedangkan dari hasil analisis regresi berganda antara BK hijauan (X1 ), pemberian BK konsentrat (X2), pemberian TDN (X3) dan pemberian PK X4 terhadap kadar lemak susu didapatkan dua pcrsamaan yaitu Y2 = 4,27 - 0,0190X 1 - 0,0197X2 dan Y2 = 4,26 - 0,0454X3 + 0,074X4, keduanya memiliki koefisien determinasi sebesar 4, 1 %. Namun, dari k eempat peubah bebas (X1 , X2,X3 dan X4) tersebut didapatkan bahwa Ftabel > 0,05 yang dapat diartikan bahwa semua peubah bebas tidak nyata mempengaruhi kadar lemak susu. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pemberian BK, TDN dan PK mengalami kekurangan pada awal laktasi, sedangkan di akhir laktasi pemberiannya berlebihan. Produksi susu yang optimal belum dicapai semua temak. Persentase rataan kadar lemak susu telah sesuai standai Industri Pengolahan Susu "Nestle". Produksi susu berhubungan dengan tingkat pemberian BK hijauan, BK konsentrat dan PK, sedangkan TON berkorelasi negatif dengan produksi susu. Kadar lemak susu tidak berhubungan dengan tingkat pemberian BK hijauan, BK konsentrat, TDN dan PK karena terdapat faktor lain yang Iebih mempengaruhi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129222
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D05anr.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.