Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129164
Title: Sistem penunjang keputusan untuk kelayakan investasi industri bahan bakar biodiesel berbahan baku biji jarak (Jatropha curcas L.)
Authors: Udin, Faqih
Sukardi
Pura, Adi Suryawan
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: INVESTPRO adalah paket perangkat lunak yang disusun sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan investasi industri. Perangkat lunak ini ditujukan bagi pengambil keputusan strategis seperti investor atau pimpinan puncak perusahaan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan pendirian industri. Pengguna program ini lebih ditujukan untuk para investor atau calon investor yang merencanakan untuk menanamkan modalnya pada industri hilir tertentu, namun tidak tertutup kemungkinan dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah dan instansi yang terkait dengan industri yang akan didirikan. Sebagai acuan verifikasi program, dipergunakan data untuk investasi industri bahan bakar biodiesel yang berbahan baku biji jarak pagar (Jatropha curcas L.). Paket program ini disusun dengan 4 model utama yaitu model prakiraan pasar, model pemilihan lokasi, model analisa keuangan dan model syariah. Hasil verifikasi model prakiraan pasar pada tahun prakiraan 2007 diperkirakan akan ada permintaan pasar sebesar 30.78 juta ton dan penawaran pasar sebesar 17.86 juta ton, hal ini berarti potensi pasar pada tahun 2007 adalah sebesar 12.92 juta ton. Sedangkan prakirakan harga bahan baku industri bahan bakar biodiesel yaitu biji jarak pagar pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 700 /kg dan prakiraan harga produk solar pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 5155.36 /Liter. Verifikasi model pemilihan lokasi dengan INVESTPRO menghasilkan daerah Bekasi sebagai peringkat pertama dengan nilai MPE 1096 karena pada daerah ini dinilai memiliki lebih banyak pemukiman penduduk yang berarti disekitar daerah ini juga akan lebih mudah didapatkan tenaga kerja, sedangkan Gresik memperoleh peringkat kedua dengan nilai MPE 856 karena kebutuhan utilitas dan transportasi di daerah ini dinilai lebih baik bila dibandingkan beberapa daerah lainnya, kemudian peringkat ke-3, 4 dan 5 berturut-turut adalah Batam dengan nilai MPE 819, Jakarta Timur dengan nilai MPE 793 dan Cilegon dengan nilai MPE 312...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129164
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F07asp.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.