Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129143
Title: Kemiskinan dan polarisasi sosial: studi kasus di desa Bulugede, Kabupaten Kendal Jawa Tengah
Authors: SM. Tjondronegoro
Rachman, Ali
Wiradi, Gunawan
Amaluddin, Moh
Issue Date: 1987
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana polarisasi ekonomi telah membangkitkan polarisasi sosial di pedesaan Jawa, mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan pelemah proses polarisasi tersebut, dan menggambarkan bagaimana mekanisme polarisasi sosial tersebut. Metode penelitian yang diterapkan adalah stu- di kasus dengan memilih masyarakat petani di Desa Bulugede, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sebagai bahan kajian. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan empat cara, yaitu: wawancara berstruktur dengan 60 orang responden, wawancara bebas dengan sejumlah informan, pengamatan ter- hadap kehidupan sosial masyarakat setempat, dan penelaahan dokumen. Analisa data diarahkan untuk menyusun deskripsi masyarakat petani yang diteliti dan untuk menguji sejumlah hipotesa sesuai dengan tujuan penelitian. Deskripsi di sini mencakup dua aspek, yaitu deskripsi tentang masyarakat petani Buluge de pada masa kini (1985) dan deskripsi tentang perkembangan masyarakat Bulugede selama kurun waktu 1960 - 1985. Deskripsi aspek pertama disusun dengan menerapkan metode analisa yang lazim digunakan dalam "field research" dan analisa data sekunder. Deskripsi aspek kedua disusun dengan menerapkan metode analisa sejarah. Untuk menguji hipotesa, diterapkan uji statistik kni kuadrat (x2) pada taraf nyata lima persen. Terhadap hipotesa yang diterima, dilakukan pengukuran derajat keeratan hubungan antar variabel bersangkutan dengan menerapkan uji statistik fi kuadrat (2). Kesenjangan luas penguasaan tanah pertanian di Desa Bulugede ternyata cukup tajam (indeks Gini 0.60). Kesenjangan ini secara tak langsung juga menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup tajam dalam aspek distribusi pendapatan karena tingkat pendapatan petani di desa ini berkaitan erat dengan luas penguasaan tanah pertanian. Dihubungkan dengan perkembangan distribusi luas penguasaan tanah pertanian sejak tahun 1960, kesenjangan tersebut menjelaskan bahwa di dalam masyarakat petani setempat sedang berlangsung proses polarisasi ekonomi atau kecenderungan pembagian masyarakat menjadi dua golongan ekonomi yang semula berbeda dan akhirnya kepentingannya berlawanan, yaitu golongan miskin dan golongan kaya. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129143
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1987mam.pdf
  Restricted Access
Fulltext7.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.