Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129140
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTampubolon, S.M.H.-
dc.contributor.advisorHarianto-
dc.contributor.authorNainggolan, Sarma Suryawaty-
dc.date.accessioned2023-10-30T06:54:34Z-
dc.date.available2023-10-30T06:54:34Z-
dc.date.issued2001-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129140-
dc.description.abstractPertanian yang berwawasan lingkungan dan hasilnya aman untuk dikonsumsi oleh manusia kemudian dikenal dengan sistem pertanian organik, merupakan salah satu alternatif yang dianggap terbaik untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang telah ditimbulkan oleh revolusi hijau dan juga solusi untuk memperkecil biaya dalam berusahatani, Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan mempelajari sistem usahatani padi organik (tanpa pestisida kimia); (2) mengetahui tingkat pendapatan petani yang menerapkan sistem usahatani padi organik dan dibandingkan dengan tingkat pendapatan petani yang menerapkan sistem usahatani padi anorganik/konvensional. Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang dua bulan di kecamatan Tempuran, Karawang. Jumlah responden yang digunakan adalah 30 orang, 15 petani padi organik dan 15 orang petani padi anorganik. Alat analisis yang digunakan adalah analilis pendapatan usahatani dan analisis penerimaaan dan biaya. Sistem usahatani padi organik yang dilakukan oleh petani di kecamatan Tempuran secara umum sama dengan sistem usahatani padi secara anorganik/konvensional. Perbedaan yang ada dalam usahatani padi secara organik dengan anorganik adalah tidak adanya penggunaan pestisida kimia dalam sistem usahatani padi organik. Petani organik menggunakan ramuan-ramuan alami untuk menggantikan peran pestisida kimia yang biasa digunakan petani. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani dapat dilihat bahwa pendapatan kotor dan pendapatan bersih petani organik lebih besar dibandingkan dengan petani anorganik. Untuk petani yang berusahatani padi secara organik pendapatan kotor per hektar adalah Rp 2 819 713,02 untuk petani pemilik dan Rp 870 778,41 untuk petani penggarap,; pendapatan bersihnya Rp 2 520 753,51 untuk petani pemilik dan untuk petani penggarap sebesar Rp 738 045,68. Sedangkan untuk petani anorganik,..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcFarmingid
dc.titleAnalisis usahatani padi organik dan anorganik di kecamatan tempuran kabupaten Karawang propinsi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordpertanian organikid
dc.subject.keywordpadi organikid
dc.subject.keywordPengendalian hamaid
dc.subject.keywordusahataniid
dc.subject.keywordPemupukanid
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A01SSN.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.