Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129068
Title: Pengaruh umur panen dan cara simpan terhadap mutu benih kedelai (Glycine max (L) Merr.)
Authors: Kamil, Jurnalis
Sukarti, Achmad
Arbi, Nitza
Kasim, Musliar
Issue Date: 1987
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelembaban nisbi udara ruangan simpan pada suhu kamar terhadap mutu benih kedelai yang dipanen dengan umur berbeda. Penelitian ini dilakukan di dua tempat. Penelitian lapangan untuk memproduksi benih kedelai yang akan disim- pan dilakukan di desa Tunggul Hitam, Tabing kurang lebih 8 km dari kota Padang, dari bulan September 1986 sampai dengan bulan Januari 1987. Penyimpanan benih dan pengujian mutu benih kedelai dilakukan di laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian Universitas Andalas, dari bulan februari sampai dengan bulan Juni 1987. Rancangan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Faktorial dengan dua faktor. Faktor dan taraf percobaan tersebut adalah, umur panen terdiri atas 3 taraf, yaitu umur 83 hari, umur 90 hari dan umur 97 hari setelah tanam. Kelembaban nisbi udara ruang simpan ter- diri atas 3 taraf, 75-80%, 83-89% dan 90-98% pada suhu kamar 29.76°C. Varitas kedelai yang digunakan adalah Orba. Interaksi faktor umur panen dan kelembaban nisbi udara berpengaruh terhadap daya kecambah, kecepatan tumbuh, uji hitung pertama, panjang akar primer, panjang epikotil dan berat bibit basah. Interaksi kedua faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap berat bibit kering dan kadar air benih, tetapi faktor umur panen dan faktor kelembaban nisbi udara secara tersendiri berpengaruh terhadap berat bibit kering dan kadar air benih. Berat bibit kering tertinggi didapat pada benih yang dipanen umur 90 hari dan kelembaban nisbi udara yang memberikan berat bibit kering tertinggi adalah kelembaban nisbi 75-80%. Kadar air benih terendah didapat pada benih yang dipanen umur 97 hari, dan disimpan pada kelembaban nisbi udara 75-80%. Kadar air benih akan meningkat apabila kelembaban nisbi udara ruang simpan di tingkatkan. Umur panen dan kelembaban nisbi udara ruang simpan berpengaruh terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai selama penyimpanan. Benih kedelai yang dipanen umur 90 HST mempunyai viabilitas dan vigor tertinggi, kemudian diikuti oleh benih kedelai yang dipanen umur 97 HST dan 83 HST. Hal tersebut didapat bila benih kedelai disimpan pada kelembaban nisbi udara ruang simpan 75-80%, tetapi bila benih disimpan pada kelembaban nisbi udara 83-89% dan 90-98%, ketiga kelompok benih yang berasal dari umur panen berbeda tersebut tidak bisa berkecambah sama sekali.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129068
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1987mka1.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.89 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.