Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129064| Title: | Faktor-faktor yang merupakan indikator penting dalam pengembangan keluarga berencana dan fertilitas di Propinsi Jawa Timur |
| Authors: | Siswadi Barizi Nasution, Lufti Ibrahim Latra, I Nyoman |
| Issue Date: | 1987 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan faktor-faktor yang merupakan indikator penting dalam pengembangan program keluarga berencana dan fertilitas di propinsi Jawa Timur yang dibahas dengan menggunakan Analisis Hubungan. Analisis Hubungan pada dasarnya merupakan suatu teknik untuk memperagakan baris, lajur, atau baris dan lajur tabel Kontingensi dwi arah yang bisa dikembangkan ke tabel kontingensi multi arah. Konsep dualitas dalam aljabar linear memegang peranan penting sebagai alat untuk menghubungkan antar ruang vektor setangkup (baris dan lajur). Dimensi disusutkan atas dasar nilai kontribusi mutlak dan korelasi Kuadrat terhadap faktor dominan. Bahan penelitian diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) pusat di Jakarta. Dari hubungan antara Kabupaten / Kotamadya terhadap anak yang pernah dilahirkan hidup (fertilitas) memperlihatkan keserupaan motivasi pasangan usia subur terhadap fertilitas di Jawa Timur bisa dikelompokkan atas tiga ke- lompok menurut Kabupaten / Kotamadya. Kelompok satu dengan lainya memiliki profil yang saling bertentangan. Tiap titik digambar di atas dua faktor pertama yang bisa menerangkan sebanyak 46 persen total keragaman. Dari hubungan antara semua peubah kategori tanpa Kabupaten / Kotamadya terhadap fertilitas, memberikan pengarahan pada pengambilan contoh dalam penelitian lanjutan dan menekan- kan pada pasangan usia subur yang merawat orang tua yang telah janda / duda, baik dia sebagai anak kandung maupun sebagai menantu dengan jumlah anggota keluarga tiga orang ke bawah. Dua faktor pertama tempat memproyeksikan semua titik dalam hubungan ini bisa menerangkan sebanyak 94 persen total keragaman. subur Hubungan antara usia pasangan usia dengan Keluarga Berencana untuk daerah perkotaan secara relatip memperlihatkan cara KB pil cenderung disenangi oleh kelompok usia muda (29 tahun ke bawah). serdangkan secara relatip untuk cara-cara EE operasi. sistem kalender, usia 35 dan tradisional cenderung disenangi oleh kelompok 44 tahun. Untuk daerah perdesaan secara relatip cara-cara pil dan injeksi memiliki profil sebaran yang serupa dan cenderung disenangi oleh kelompok usia 20 tahun. - 29 Secara umum untuk daerah perkotaan dan perdesaan akseptor cenderung memilih cara pil. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129064 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1987inl.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.