Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129005
Title: Perkembangan tingkat produksi, produktivitas dan pendapatan petani padi dihubungkan dengan kebijaksanaan harga dasar gabah dan harga sarana produksi padi: Studi kasus Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Daerah Tingkat II Karawang, Jawa Barat
Authors: Kuntjoro
Aryanti, Diana
Issue Date: 1998
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Salah satu instrumen pokok dari kebijaksanaan pangan adalah kebijaksanaan harga dasar gabah dan harga sarana produksi, yang salah satu tujuannya adalah menjaga harga dasar gabah yang cukup tinggi dan merangsang produksi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani. Kenyataan di lapang menunjukan bahwa petani relatif tidak dapat menikmati kenaikan harga dasar gabah. Hal ini terkait dengan bagaimana pengaruh berlakunya kebijaksanaan harga dasar gabah dan harga sarana produksi terhadap prilaku petani dalam berproduksi. Kebijaksanaan tersebut akan efektif bila pelaksanaannya diikuti dengan prilaku petani yang efisien dalam berproduksi dan optimal dalam mengalokasikan faktor produksi yang dimilikinya. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah dengan pelaksanaan kebijaksanaan harga dasar gabah dan harga sarana produksi padi yang berlaku antara tahun 1996 dan 1997: (1) petani dapat lebih efisien dalam berproduksi; (2) petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya dengan optimal: (3) petani, baik dengan status pemilik-penggarap maupun status penggarap dapat merasakan peningkatan dalam nilai imbangan penerimaan dan biaya; (4) petani pada kedua status tersebut dapat memperoleh tambahan manfaat. Penelitian ini dilakukan menggunakan studi kasus Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data produksi usahatani padi pada musim tanam 1996, musim tanam 1996/1997 dan musim tanam 1997 yang diperoleh dengan mewawancarai petani contoh. Wawancara dilakukan beberapa saat setelah panen musim tanam 1997 (Oktober-November 1997) dengan asumsi petani secara garis besar dapat mengingat jumlah faktor produksi dan produksi pada ketiga musim tanam tersebut. Teknik pengambilan petani contoh yang digunakan adalah multiplestage sampling. Selain itu digunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Karawang, BPP Cilamaya dan instansi terkait lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129005
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A98DAR.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.